Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Perth - Wanita berambut cokelat itu muncul dengan senyum lebarnya ketika kami sedang bersantap malam di restoran Miss Mi di kawasan Murray Street, Perth, Australia, pada Jumat malam, 26 April 2024. Dia adalah Adie Chapman, pemandu wisata malam dari Oh Hey WA yang berbasis di Perth. Dengan outfit yang mencolok, kemeja pantai motif bunga dan celana panjang motif garis vertikal, serta sepatu bot dan sepasang anting plastik berwarna biru, ia terlihat sangat percaya diri dan penuh semangat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ayo kita jalan, rasakan dinginnya dan indahnya Kota Perth di malam hari, Anda akan mendapatkan suasana dan kesan yang berbeda," ujar Adie dengan suara yang riang memulai walking tour malam itu.
Berjalan di Dinginnya Malam Perth
Adie Chapman dikenal karena keahliannya dalam memberikan pengalaman wisata yang menghibur dan informatif di kota tersebut. Adie memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan tempat-tempat menarik di Perth, serta keahlian dalam berkomunikasi dengan para peserta tur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyusuri Kota Perth, Australia, di malam hari persama pemandu Adie Chapman pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Bergabung bersama kami malam itu, ada Eastern Markets Manager (Southeast Asia) Tourism Western Australia Michael Millimaci dan Market Manager Tourism Western Australia-Indonesia Vera Darmadi. Kami menyusuri pusat Kota Perth yang dingin dan Adie memimpin tur malam itu. Dengan berjalan mundur, dia berada paling depan kami, rombongan Famtrip Air Asia-Tourism Western Australia.
Dengan aksen Inggris-Australia yang kental, Adie menjelaskan setiap sudut dan bangunan ikonik dan menarik di Perth. Dia paham sekali seluk beluk dan latar belakang Kota Perth.
Salah satunya, His Majestik Theatre yang ikonik dan terkenal di Perth yang kami singgahi pada walking tour itu.
Melihat Film Berjalan di His Majesty's Theatre
His Majesty's Theatre di Perth adalah salah satu ikon budaya yang mempesona, menggambarkan sejarah penting dalam industri hiburan kota tersebut. Dibangun pada 1913, teater ini merupakan contoh arsitektur yang megah dan memikat dari era Victoria.
Gedung His Majesty's Theatre di Perth, Australia, yang Ikonik. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Secara kebetulan, ketika kami singgah, teater ini merayakan Lotterywest Boorloo Heritage Festival selama April 2024. Dalam acara itu, teater ini menampilkan berbagai pertunjukan teater melalui proyektor selama lima menit.
Tempo menyaksikan pemutaran film yang memenuhi sisi luar gedung itu. Tak hanya suara, bangunan His Majesty's Theatre juga menampilkan gambar serta warna-warna yang cerah sepanjang pemutaran video berlangsung.
"Amazing, gedungnya seperti berjalan," celetuk seorang wisatawan yang cukup ramai berada di lokasi. Semua orang yang ada terlihat mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.
Bangunan ini dirancang dengan detail yang megah, dengan fasad yang elegan dan dekorasi yang memukau. His Majesty's Theatre menjadi pusat kegiatan seni pertunjukan, seperti opera, teater, dan konser musik klasik.
Selama berabad-abad, His Majesty's Theatre telah menjadi saksi bisu bagi berbagai peristiwa penting dalam sejarah budaya Perth. Dari pertunjukan yang memukau hingga momen-momen bersejarah, teater ini terus mempertahankan reputasinya sebagai tempat yang memikat dan menginspirasi bagi para seniman dan penonton.
Meskipun telah mengalami berbagai perubahan dan tantangan sepanjang sejarahnya, His Majesty's Theatre tetap kokoh berdiri sebagai lambang kebanggaan bagi penduduk Perth dan penjelajah seni dari berbagai penjuru dunia.
Bangunan Bergaya Tiongkok di Chinatown
Adie membawa kami mampir ke kawasan Chinatown di Perth yang merupakan pusat kehidupan Tionghoa yang kaya akan sejarah dan warisan budaya. Terletak di sekitar daerah Northbridge, Chinatown menyajikan pengalaman yang mempesona bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Tionghoa di Perth.
Kami disambut gerbang merah yang megah, menandakan masuk ke kawasan itu. Jalan-jalan di Chinatown dipenuhi dengan bangunan-bangunan bergaya Tiongkok yang klasik, dengan dekorasi warna-warni dan hiasan-hiasan tradisional yang memukau.
Chinatown di Perth juga terkenal dengan restoran-restoran Tionghoa autentiknya, menawarkan berbagai hidangan lezat dari seluruh wilayah Tiongkok. Mulai dari hidangan klasik seperti dim sum dan mi pangsit hingga hidangan modern dengan sentuhan kreatif, pengunjung dapat menikmati kekayaan kuliner Tionghoa di sini. Semua restoran saat itu penuh oleh pengunjung yang sedang bersantap.
Suasana salah satu bar dan restoran di Perth, Australia, pada Sabtu, 27 April 2024. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Kawasan Hiburan Malam Tanpa Asap Rokok
Menjelajahi kota Perth di malam hari bukan hanya sekadar perjalanan, tapi juga petualangan yang memikat. Perjalanan kami berlanjut ke kawasan Northbridge yang mempesona, dengan jajaran restoran dan bar yang menyala. Adie menghidupkan sejarah setiap bangunan tua yang kami lewati, memancarkan pesona masa lalu yang masih terasa di udara malam.
Melangkah lebih jauh, kami menemukan diri berada di King Street yang elegan. Lampu-lampu jalanan memberi sentuhan magis pada gedung-gedung bergaya Victoria yang menjulang tinggi. Dengan penuh semangat, Adie menceritakan kisah di balik setiap toko yang berdiri di sana, seolah-olah memutar kembali waktu ke era kolonial.
Setelah berjalan kaki sepanjang malam, kami menutup perjalanan kami di South Perth, menikmati pemandangan kota dari seberang sungai. Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam yang ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal. Mereka bercengkrama sambil minum bir di meja-meja bar yang tertata rapi sampai di taman. Uniknya, dari sekian banyak orang yang ada, tidak ada satu pun yang merokok. Jadi suasana ingar bingar bar di Perth ini sangat tertib dan bebas asap rokok.
JONIANSYAH HARDJONO
