Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kulon Progo - Ini kabar bagus bagi penggemar minuman teh. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan Dusun Tritis dan Nglinggo, Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, menjadi kampung teh untuk tujuan wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diharapkan, penetapan dua dusun itu sebagai kampung teh tersebut akan mendukung percepatan pengembangan obyek wisata Bukit Menoreh dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Widi Astuti mengatakan, di dua dusun tersebut, setiap kepala keluarga memiliki kebun teh. Selama ini, produknya dijual langsung kepada wisatawan yang berkunjung. “Nantinya, kampung teh akan dikembangkan melalui paket-paket wisata,” ucapnya di Kulon Progo, Kamis, 11 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa paket wisata yang disiapkan antara lain memetik teh, sangria, dan menyeduh teh secara tradisional. Diharapkan, paket wisata itu mampu mengangkat potensi teh yang ada di Samigaluh. “Dan kehidupan ekonomi masyarakat bisa tumbuh baik.”
Saat ini, lahan teh di kawasan Bukit Menoreh seluas 136 hektare. Pada 2013, luas lahan perkebunan teh di Kecamatan Girimulyo dan Samigaluh hanya 55 hektare. Namun, seiring perkembangan wisata kebun teh dan membaiknya harga pucuk teh, petani akan membenahi tegakan teh.
Pengembangan kampung teh ini digawangi tiga organisasi perangkat daerah (OPD), yakni Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, serta Dinas Pertanian dan Pangan, guna percepatan program bedah Menoreh berbasis agrowisata.
ANTARA