Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Objek wisata Monkey Forest di Kabupaten Gianyar, Bali, ditutup sementara setelah insiden pohon tumbang pada Selasa, 10 Desember 2024. Penutupan Monkey Forest dilakukan hingga objek wisata tersebut siap dikunjungi lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan bahwa sampai saat ini, area yang terdampak pohon tumbang masih dibatasi garis polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kejadian itu sudah kami komunikasikan dengan Kadispar Gianyar lebih lanjut, untuk sementara objek wisatanya ditutup dulu,” kata dia, di Denpasar, Rabu.
Dispar Bali belum dapat memastikan kapan objek wisata alam ini akan dibuka. Ia mengaku masih ingin melihat perkembangan situasi termasuk saat momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 nanti.
“Kalau bisa selesai cepat, kalau sudah oke mungkin bisa dibuka lagi, saat ini badan pengelola sudah memetakan (pohon), apalagi sebelumnya lama musim keringnya, sekarang ditambah musim pancaroba, hujan,” ujar dia.
Mitigasi Bencana
Tjok Pemayun mengatakan bahwa pengelola objek wisata tersebut memetakan kondisi sebagai bentuk mitigasi bencana. Pihaknya sudah mengarahkan ini sejak sebelum kasus pohon tumbang di Monkey Forest karena Bali akan kedatangan lonjakan wisatawan saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Selain itu, arahannya semua objek wisata diminta menjaga kebersihan, agar wisatawan merasa nyaman dan mengurangi potensi kejadian yang tak diinginkan.
“Para pengelola atau usaha pariwisata sampaikan saja ke wisatawan bahwa ini kondisinya berdasarkan BMKG, cuaca begini, misalkan hujan siapkan payung atau jas hujan,” ujarnya lagi.
Dua Korban WNA
Dalam kasus pohon tumbang di Monkey Forest tercatat dua orang korban wisatawan asing meninggal dunia, dan satu orang sedang dalam perawatan.
“Yang sakit sudah ditangani di klinik dan ditanggung semua oleh badan pengelola, asuransi juga sudah, yang penting tercakup dengan asuransi, pengobatannya juga ditanggung oleh badan pengelola,“ kata Tjok Pemayun.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengungkap kronologi dua WNA yakni Funny Justine Christine (32) asal Prancis dan Kim Hyoeun (42) asal Korea Selatan yang tewas dalam insiden tersebut.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekira pukul 12.25 Wita. Menurut keterangan saksi I Nyoman Lilir, Manajer Umum Obyek Wisata Monkey Forest, pada saat melaksanakan kontrol situasi tiba-tiba ada angin kencang disertai turun hujan di areal objek wisata Monkey Forest Ubud. Tidak berselang lama, terdengar suara seperti pohon roboh. Setelah dicek ternyata pohon beringin, pohon pule, dan pohon kresek yang tumbuh di sebelah pura Prajapati di area Wisata Monkey Forest tumbang ke arah bagian timur.
Saat itu ada banyak wisatawan berkunjung dan melihat hal tersebut. Dalam rekaman CCTV, terlihat para wisatawan berusaha melarikan diri, namun karena pohon beringin yang tumbang sangat besar, beberapa WNA tersebut pun tertimpa dahan pohon.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPDB Bali mencatat bahwa di hari itu terdapat 54 pohon tumbang di seluruh Bali, termasuk di Monkey Forest. Selain pohon tumbang, hujan lebat disertai angin kencang pada hari itu juga menyebabkan senderan longsor di Kabupaten Tabanan.
Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Gaet Wisatawan Lebih Banyak, Pantai Lovina Akan Dikembangkan dengan Konsep Berkelanjutan