Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Monyet di Bali Sobek Paspor Turis, Ini Kiat Aman saat ke Monkey Forest

Demi keamanan, pihak berwenang menyarankan wisatawan untuk mengamati monyet liar Bali dari kejauhan

17 Januari 2025 | 12.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) berjalan melintasi para wisatawan saat pembukaan perdana objek wisata Monkey Forest di Ubud, Gianyar, Bali, Kamis, 5 November 2020. Setelah beberapa bulan ditutup karena pandemi COVID-19, pihak pengelola kembali membuka objek wisata hutan alami yang dihuni ratusan monyet ekor panjang tersebut. Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Turis yang mengunjungi hutan kera di Bali, seperti Ubud, Sangeh, atau Uluwatu, sebaiknya berhati-hati. Monyet-monyet di hutan itu sering kali iseng mengambil barang-barang bawaan pengunjung. Belum lama ini, seekor monyet merobek paspor seorang turis di Sacred Monkey Forest Ubud atau Mandala Suci Wenara Wana. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Insiden itu terungkap dalam dalam sebuah video yang beredar di Internet. Dalam gambar yang diunggah New York Post dari akun Instagram Idiots in Bali, tampak seorang wanita mencoba mendekati seekor monyet untuk mengambil kembali paspornya, tetapi primata itu mencakarnya. Meskipun ia berusaha untuk mengambil dokumennya yang robek, ia terpaksa menerima nasib paspornya yang sekarang robek.

Tips Aman ke Monkey Forest

Menurut Express.co.uk, paspor wanita itu sebelumnya disimpan di dalam tas tapi monyet tersebut bisa mengambilnya. Jadi, wisatawan harus menyadari bahwa barang-barang berharga mereka berisiko dirusak atau dicuri oleh monyet-monyet itu. Karena itu, sebaiknya ikuti aturan yang berlaku di tempat tersebut. 

Primata itu memiliki akal untuk tetap tenang dan diam, lalu memanfaatkan kesempatan untuk mengambil makanan atau barang-barang bernilai tinggi. Mereka tahu bahwa mereka bisa mendapatkan makanan sebagai suap untuk mengembalikan barang-barang yang telah mereka curi.

Menghindari Barang Dicuri Monyet

Demi keamanan barang-barang pelancong, pihak berwenang menyarankan wisatawan untuk mengamati monyet liar Bali dari kejauhan, tidak berinteraksi langsung. Selain itu, wisatawan juga diminta mengamankan barang-barang berharga di brankas akomodasi, memastikan tas ditutup dengan benar, dan tidak membawa makanan ke area yang dihuni monyet.

Menurut Southern Cross Travel Insurance, penyedia polis asuransi khusus untuk wisatawan Australia di Bali, banyak wisatawan mengklaim kerugian atas insiden yang melibatkan kera. Jumlah klaimnya lebih dari US$ 17.000 atau Rp 278 juta telah dilaporkan dalam lima tahun terakhir, yang mencakup pencurian dan gigitan.

Turis Digigit Monyet

Bukan hanya mencuri barang, monyet juga sering menggigit pengunjung. November lalu, Erica Mussini, turis dari Kanada digigit monyet di Ubud. Ia tidak mengindahkan peringatan untuk menjaga jarak dari monyet dan duduk di anak tangga untuk berinteraksi dengan dua monyet di sebelahnya. Seekor monyet yang lebih besar, duduk di anak tangga di belakangnya, lalu berlari ke arahnya dan menggigit lengan bawahnya.

Dalam unggahan Tiktok, Molly McMurray yang merupakan teman turis itu mengatakan bahwa mereka pergi ke klinik setempat untuk mendapatkan enam suntikan. Ia akan menjalani pemeriksaan medis tambahan saat mereka kembali ke Kanada.

Sebelumnya pada Maret 2024, kreator konten Singapura Nicole Chen, yang lebih dikenal sebagai Nicole Liel, juga mengunggah video di Tiktok setelah temannya digigit monyet di tempat wisata yang sama di Ubud. Chen mengatakan bahwa salah satu dari tiga teman seperjalanannya bermain dengan monyet-monyet itu dan membelainya. Salah satu dari monyet-monyet itu menggigitnya. Setelah kembali ke Singapura, kaki temannya membengkak akibat gigitan itu, dan ia harus menerima 10 suntikan rabies sebagai tindakan pencegahan.

Vaksinasi sebelum ke Bali

Meskipun monyet di Monkey Forest Ubud rutin divaksinasi terhadap rabies, wisatawan disarankan untuk memastikan semua vaksinasi perjalanan mereka, termasuk rabies, sudah diperbarui sebelum memulai perjalanan ke Bali.

Jika terjadi gigitan atau cakaran dari monyet, anjing, kelelawar, atau makhluk lain yang berpotensi membawa rabies, wisatawan sangat dianjurkan untuk mematuhi pedoman Organisasi Kesehatan Dunia tentang rabies dan segera mencari pertolongan medis, terlepas dari apakah kulitnya terluka atau tidak. Tindakan pencegahan ini sangat penting karena konsekuensi yang berpotensi mematikan terkait dengan rabies.

EXPRESS.CO.UK | STRAIN TIMES | NEW YORK POST

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus