Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ke Singapura, rata-rata wisatawan mungkin akan mengunjungi sejumlah destinasi terkenal, seperti Universal Studios, Merlion atau Marina Bay. Padahal, negeri ini menyimpan destinasi lain yang menarik, salah satunya museum Haw Par Villa atau yang dikenal juga dengan museum Neraka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Museum bersejarah yang berlokasi di Pasir Panjang ini menyimpan beragam koleksi kuno dari kebudayaan Tionghoa. Tak heran, pengunjung yamg pertama kali datang akan langsung disambut dengan berbagai ornamen bergaya Tionghoa zaman dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diantara banyaknya ragam budaya Tiongho, salah satu yang membuat museum ini tersohor adalah penggambarannya yang jelas akan "Ten Courts of Hell" atau 10 Pengadilan Neraka dari cerita rakyat Tionghoa. Cerita itu digambarkan dalam beragam bentuk diorama dan lukisan.
Dari pintu awal, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai penyiksaan di neraka pertama hingga neraka yang ke-10 menurut cerita itu. Penyiksaan itu bergantung pembalasan dari apa yang pernah dilakukan di kehidupan sebelumnya. Misalnya, seorang yang semasa hidupnya sering membunuh untuk mencuri harta maka orang tersebut akan masuk dalam area neraka ke-5 dan akan mendapat siksaan tubuhnya dilempar ke bukit yang di bawahnya terdapat pisau yang tajam.
Beragam gambaran yang menyeramkan akan penyiksaan di neraka itu tergambar dengan jelas. Pengunjung pun tidak hanya melihat berbagai ornamen ilustrasi melainkan memberikan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik di kehidupan saat ini.
"Setidaknya dengan melihat ini semua kita akan disadarkan untuk menjadi manusia yang lebih baik terhadap sesama," kata pengunjung asal Malaysia, Hazman Hilmi.
Selain cerita itu, museum ini memiliki gambaran kisah dari karya sastra Tionghoa lain, seperti Journey To The West, Madame White Snake, dan kisah Eight Immortals. Kisah itu digambarkan dalam bentuk diorama serta lukisan. Dan tentu saja, patung dewa dewi yang dipercayai oleh budaya Tionghoa.
Area kompleks museum yang cukup luas ini juga memiliki berbagai ornamen yang bisa dijadikan objek foto. Para pengunjung banyak juga yang memanfaatkan berbagai hiasan yang ada di sana untuk dijadikan latar belakang foto.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dulu.