Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Kota Tua menjadi salah satu destinasi favorit yang dikunjungi pelancong selama libur Lebaran. Bahkan, saat hari H perayaan Idulfitri, kawasan yang tercatat sebagai saksi bisu perkembangan Ibu Kota dari masa ke masa ini tetap ramai didatangi turis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beragam kegiatan, mulai berfoto sampai jelajah kuliner, dapat dilakukan di kawasan pelancongan tersebut. Umumnya, selepas berkeliling, yang tak lupa diburu wisatawan adalah membeli oleh-oleh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sepanjang kawasan Kota Tua banyak terdapat penjaja pernak-pernik. Entah itu di dalam area museum atau di tepi jalan. Namun, bila ingin mencari buah tangan yang tak biasa, pelancong bisa menyambangi toko suvenir di dalam Museum Sejarah Jakarta.
Tak jauh dari pintu masuk halaman museum, terdapat sebuah gerai yang tak terlalu luas. Gerai itu menjajakan bermacam-macam hiasan. Saat Tempo berkunjung ke sana, sejumlah wisatawan tampak memadati toko oleh-oleh itu.
Lantas, apa saja yang biasanya menarik untuk dibawa pulang?
Diman, salah satu karyawan toko oleh-oleh di Museum Sejarah Jakarta, mengatakan benda paling favorit untuk dibeli adalah gantungan kunci berbentuk karakter ikon Jakarta. Misalnya berbentuk Monas, ondel-ondel, atau topeng Betawi.
“Gantungan kunci paling praktis untuk dibawa,” katanya saat ditemui pada Jumat, 15 Juni 2018. Harganya pun relatif murah, sekitar Rp 5.000 per buah.
Berwisata di kawasan Kota Tua Jakarta, pulang pun bisa membeli sejumlah oleh-oleh khas. (Tempo/Francisca Christy Rosana)
Ada pula beragam pilihan topi ala pejuang. Topi yang dibanderol seharga Rp 130 ribuan itu banyak dibeli untuk properti foto. Selain itu, tersedia topi ala cowboy yang dibanderol mulai RP 45 ribuan.
Wisatawan asing biasanya menggemari belanja suvenir kartu pos bergambar ikon Kota Jakarta. Kartu pos paling paraktis untuk diselipkan dalam koper atau carrier dan tidak makan tempat. Harganya hanya berkisar Rp 20-50 ribuan.
Oleh-oleh lain yang menarik perhatian adalah topeng kayu. Ini termasuk suvenir paling mahal lantaran harganya berkisar Rp 300 ribuan.
Bila ingin buah tangan yang bisa dipakai, pelancong bisa membeli kaus-kaus yang dibanderol mulai Rp 60 ribu untuk ukuran dewasa.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA