Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Pabrik Cerutu Berusia 104 Tahun di Yogyakarta, Taru Martani dan Nasibnya Kini

Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mendorong pabrik cerutu Taru Martani mengembangkan produknya.

14 Juni 2022 | 19.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di Yogyakarta, salah satu bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda yang masih terawat adalah pabrik cerutu Taru Martani. Pabrik yang berdiri sejak 1918 itu masih beroperasi hingga kini dengan ratusan karyawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pabrik cerutu Taru Martani terletak di pusat Kota Yogyakarta, persisnya di Jalan Kompol Bambang Suprapto Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Sudah 104 tahun Taru Martani konsisten memproduksi 14 jenis cerutu kualitas ekspor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemasaran cerutu saat ini lebih bagus ketimbang beberapa tahun lalu," kata Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat berkunjung ke pabrik cerutu Taru Martani, Selasa, 14 Juni 2022. "Taru Martani sudah punya branding sendiri sehingga pasarnya lebih besar di luar negeri."

Taru Martani saat ini merupakan perusahaan daerah yang dikelola Pemerintah DI Yogyakarta. Sultan berharap ada diversifikasi produk dan berbagai program di sektor pertanian yang disokong pabrik. Diversifikasi menjadi keharusan supaya perusahaan itu tetap hidup dengan meningkatkan ekspor. Saat ini, menurut Sultan, nilai aset pabrik belum seimbang dengan keuntungannya.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke pabrik cerutu Taru Martani di Kota Yogyakarta pada Selasa, 14 Juni 2022. Dok. Pemerintah DI Yogyakarta

"Maka perlu ruang untuk ekspor yang lebih besar, tetapi jangan sampai bersaing dengan petani lokal, seperti di Pasar Beringharjo dan Colombo," kata Sultan. Dia juga mendorong agar lini bisnis Taru Martani bukan hanya dari cerutu. Terlebih, bangunan pabrik masih memungkinkan untuk menyediakan fasilitas lain.

Direktur Utama PD Taru Martani, Nur Ahmad Effendi mengatakan, pasar cerutu di luar negeri memang masih menjanjikan. Itu sebabnya Taru Martani masih memproduksi cerutu-cerutu kesukaan orang luar negeri secara kontinyu. Beberapa nama cerutu buatan Taru Martani, antara lain Cigarillos/Treasure, Extra Cigarillos, Senoritas, Panatella, Slim Panatella, Half Corona, Corona, Super Corona/Grand Corona, Boheme, Perfecto, Royal Rothschild, dan Churchill.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke pabrik cerutu Taru Martani di Kota Yogyakarta pada Selasa, 14 Juni 2022. Dok. Pemerintah DI Yogyakarta

"Kami juga memproduksi tiga formulasi campuran cerutu, yaitu Natural Cigar, Flavour Cigar, dan Mild Cigar," kata Nur. Manajemen Taru Martani tengah berusaha memperluas pasar baru di Asia, seperti Taiwan dan Singapura. Variasi produk ukuran besar mencapai 5.600 buah cerutu, sedangkan ukuran kecil 20 ribuan buah cerutu.

Dengan mempekerjakan 230 orang, produksi Taru Martani pada 2018 mencapai 68 tahun setiap tahun. Namun sekarang turun menjadi 26 ton per tahun. Total pendapatan pabrik itu sebesar Rp 68 miliar dengan keuntungan Rp 13,5 miliar. Setoran cukai Rp 15 miliar dan pendapatan asli daerah sebanyak Rp 5,5 miliar.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus