Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Pandji Pragiwaksono Akui Masih Sering Demam Panggung

Untuk mengurangi demam panggung, Pandji Pragiwaksono melakukan ritual-ritual khusus sebelum naik ke atas panggung.

18 Maret 2018 | 16.46 WIB

Pandji Pragiwaksono. Tabloidbintang.com
Perbesar
Pandji Pragiwaksono. Tabloidbintang.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo mengaku masih merasakan demam panggung ketika akan membawakan materi untuk stand up komedinya. Menurut pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979 ini, membawakan materi untuk stand up komedi itu sulit karena ia melakukan segala sesuatunya sendiri.

Baca: Alasan Pandji Pragiwaksono Bertemu Anggota Partai Politik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Stand up itu sulit sekali. Pilihannya cuma dua; lucu dan gak lucu. Selain itu, stand up itu sendirian. Kalau kita lawak grup satu orang gak lucu, dua orang lain bisa ikut ketawa. Tapi kalau kita sendirian gak lucu ya amsyong. Jadi grogi selalu ada. Tapi kuncinya persiapan aja. Kalau saya udah matang persiapan, Insya Allah saya baik-baik aja,” kata Pandji setelah konferensi pers ‘Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour 2018’ di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengurangi demam panggung, Pandji sering melakukan ritual-ritual khusus sebelum naik ke atas panggung. Pandji mengaku, selama dua jam sebelum naik ke atas panggung, ia tidak boleh diganggu dengan kegiatan apapun.

“Dua jam sebelum manggung harus kosong. Sebelum itu saya tidur, jadi saya sampai venue tidur siang. Misalnya saya tampil jam 7, jam 4 sudah di vanue. Jam 5 sampai jam 7 itu gak boleh ditempel kegiatan press konferensi, foto-foto atau apa pun,” ujarnya.Pandji Pragiwaksono saat konferensi pers ‘Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour 2018’ di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Maret 2018. (TEMPO/Thea Fathanah Arbar)

Dalam kurun waktu dua jam tersebut, Pandji menulis ulang semua materi dan membawakannya seakan-akan sudah berada di atas panggung. “Saya tulis ulang semua materi saya, terus saya badanin, istilahnya itu diomongin, komat-kamit. Biasanya di pojokan supaya orang enggak ganggu,” lanjutnya.

Selain menulis ulang materi lawakan, Pandji juga mendengarkan musik. Sebelum naik ke atas panggung, Pandji menonton pelawak tunggal yang menjadi pembuka acaranya. “Sebelum manggung saya nonton opener saya. Opener lucu, saya jadi terhibur. Sehingga ketika masuk dengan mood positif,” katanya.

Pandji Pragiwaksono punya satu ritual lainnya, yaitu tepuk lantai panggung sebelum beraksi. “Sebenernya ini bukan super pertisius, tapi saya sebelum masuk panggung itu biasanya saya nepuk lantai. ‘Plak’ gitu. Kaya ‘Heh keluar lu grogi’,” katanya sambil tertawa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus