Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Ditutup dengan Perayaan Cap Go Meh

Cap Go Meh menutup Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang akan dipusatkan di Panggung Utama Kampung Ketandan.

10 Februari 2025 | 22.00 WIB

Salah satu atraksi dalam pembukaan PBTY 2025 pada Kamis, 6 Februari 2025. Dok. Istimewa
Perbesar
Salah satu atraksi dalam pembukaan PBTY 2025 pada Kamis, 6 Februari 2025. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perayaan tradisi Cap Go Meh yang tahun ini jatuh pada 12 Februari 2025, bakal berbarengan dengan penutupan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY. Cap Go Meh merupakan sebuah tradisi perayaan yang menandai puncak dari rangkaian Tahun Baru Imlek, yang berlangsung tepat hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"PBTY ini termasuk perayaan Imlek sekaligus Cap Go Meh, kebetulan penutupan PBTY memang bertepatan dengan Cap Go Meh," ujar Ketua Pelaksana PBTY 2025, Subekti Saputro Wijaya, Senin, 10 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Subekti menuturkan, meski bertepatan, dalam momentum Cap Go Meh dan penutupan PBTY mendatang tidak ada pawai lagi seperti saat gelaran itu dimulai pada 6 Februari lalu.

Dipusatkan di Kampung Ketandan

Ketua Umum PBTY 2025 Antonio Simon mengungkapkan, PBTY ke-20 ini dilaksanakan selama tujuh hari, 6-12 Februari 2025 di Kampung Ketandan. Acara penutupan PBTY akan dipusatkan di Panggung Utama Kampung Ketandan dengan sederet atraksi yang telah dipersiapkan.

"Tahun ini merupakan kesempatan istimewa lantaran kami dapat berkolaborasi dengan Teras Malioboro Ketandan," kata dia.

Simon menuturkan, beberapa kegiatan yang digelar dalam PBTY tahun ini antara lain, yaitu Ketandan Street Food Festival, hiburan panggung utama kesenian dan atraksi barongsai, pameran sejarawan Tionghoa, dan peran serta dalam membangun bangsa Indonesia.

"Selain itu, ada berbagai lomba untuk anak-anak, pertunjukan wayang potehi, dan juga pawai karnaval dengan tajuk Malioboro Imlek Carnival," kata dia.

Tema Seni dan Budaya Membentuk Karakter Bangsa

Dengan tema Seni dan Budaya Membentuk Karakter Bangsa, event ini, kata Simon, diharapkan dapat mengingatkan bahwa suatu bangsa yang hebat adalah adalah bangsa yang mempunyai karakter yang kuat.

"Dengan belajar seni melestarikan budaya kita menjadikan pribadi yang santun alim dan membentuk karakter yang kuat untuk membangun suatu bangsa yang hebat," kata Simon. 

Pembukaan PBTY XX 2025 yang digelar di Titik Nol sebelumnya berlangsung meriah dan penuh antusias dari ribuan masyarakat yang menyaksikan pawai Malioboro Imlek Carnival. Pawai itu berlangsung dari Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali menuju Titik Nol. Berbagai pertunjukan ditampilkan, seperti atraksi liong tradisional dan barongsai dari Hoo Hap Hwee Yogyakarta, pertunjukan silat dari paguyuban bangau putih Yogyakarta, wushu, Drumband Gita Dirgantara, dan berbagai pertunjukan seni. 

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus