Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Dimulai

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 akan menyusuri jalur rempah selama 38 hari, singgah ke Negeri Jiran.

7 Juni 2024 | 21.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Laskar Rempah dari Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 resmi berlayar bersama KRI Dewaruci dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024. (Instagram/@jalurrempah)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Laskar Rempah Batch I Lada Putih memulai jalur pelayaran menyusuri jejak jalur rempah. Mereka akan berlayar dengan KRI Dewa Ruci. Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid melepas pelayaran para Laskar Rempah dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 akan menyusuri jejak jalur rempah mulai dari titik keberangkatan di Jakarta menuju ke Belitung Timur kemudian berlayar menuju Dumai. Dari Dumai menuju rute berikutnya yakni ke Sabang - Malaka - Tanjung Uban. Dari Tanjung Uban pelayaran akan menuju ke Lampung dan berakhir di Jakarta kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MBJR 2024 melibatkan sedikitnya 150 Laskar Rempah yang terdiri atas 75 peserta hasil seleksi terbuka dan 75 peserta undangan dari kalangan wartawan, pegiat budaya, penulis, serta pemengaruh media sosial. Peserta akan berlayar di atas KRI Dewaruci mengarungi wilayah barat Indonesia.

Rute Muhibah Jalur Rempah

Pelayaran Batch I akan menyusuri rute dari Jakarta menuju ke Belitung Timur dan berakhir di Dumai. Laskar Rempah Batch II akan meneruskan pelayaran mulai dari Dumai - Sabang - Malaka hingga ke Tanjung Uban di Kepulauan Riau. Sedangkan Batch III akan meneruskan pelayaran dari Tanjung Uban ke Lampung dan kembali ke Jakarta. Pelayaran berlangsung selama 38 hari, mulai 7 Juni sampai dengan 15 Juli 2024.

Dalam sambutannya, Hilmar Farid menyampaikan pelayaran muhibah ini merupakan upaya mengenalkan kembali jejak sejarah maritim masa lampau.

“Ini upaya mengenalkan kembali, mengintegrasikan kembali, menelusuri lagi tapak-tapak sejarah maritim kita yang sebetulnya sangat luar biasa," kata Hilmar Farid saat menyampaikan sambutan pengantar pelepasan MBJR 2024.

Hal ini karena meskipun Indonesia mempunyai sejarah sebagai negara maritim, masyarakatnya cenderung berjarak dari dunia laut. Dia juga menyampaikan pelayaran MBJR menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk mengajukan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO).

Mengenalkan Kejayaan Maritim Indonesia

Selain Dirjen Kebudayaan, rombongan Laskar Rempah juga dilepas oleh Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro yang mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

Dalam sambutannya, ia mengatakan pelayaran ini untuk mengenalkan kembali kejayaan maritim Indonesia, melestarikan budaya dan tradisi Jalur Rempah. Selain itu, perjalanan ini juga memperkuat diplomasi antarnegara tetangga dan meningkatkan promosi pariwisata maritim Indonesia. 

"Saya berharap KRI Dewaruci dapat menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan kembali kejayaan maritim kita dan kekayaan budaya bangsa Indonesia kepada dunia internasional," kata KSAL dalam sambutannya yang dibacakan Laksamana TNI Didong. 

Singgah di Negeri Jiran

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti, edisi 2024 menjadi pelayaran MBJR pertama yang menyinggahi Negeri Jiran, tepatnya Melaka di Malaysia. Khusus di Melaka akan dilakukan pertemuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Malaysia dengan mengangkat isu shared heritage atau warisan budaya bersama. Hal ini guna mempererat persahabatan kedua negara sekaligus upaya mendapatkan dukungan pengusulan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO," kata Irini.

Beberapa minggu sebelum keberangkatan hingga sebelum keberangkatan, para Laskar Rempah mendapatkan pembekalan pengetahuan tentang Muhibah Jalur Rempah dan beragam materi dari para pakar. Materi tersebut mulai dari pengetahuan antropologi, sejarah, kemaritiman, sosial, tradisi, seni budaya yang berkembang di sepanjang jalur rempah di masa lampau. 

DIAN YULIASTUTI l ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus