Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia menilai pariwisata menjadi sektor kedua di Banten yang bisa menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi. Beberapa kebijakan terkait Wisata Banten telah dikembangkan dengan cara memanfaatkan potensi dan aset budaya setempat, seperti ikon wisata Dewi Tanjung Lesung, dan Sangiang Sira.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi bahkan mengatakan pemerintah provinsi Banten akan mengembangkan destinasi wisata berbasis pertanian dan geopark, serta wisata bahari. "Kemudian Banten juga akan mengintegrasikan dan memperkuat citra wisata serta promosi logo Pesona Indonesia dan Exciting Banten dengan penguatan konektivitas digital," kata Rosmaya.
Rosmaya mengatakan sektor pertanian dan pariwisata dapat menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi Banten, karena selama ini Banten memiliki sumber kekayaan dua sektor tersebut. "Namun tidak dioptimalkan."
"Terutama untuk Banten Selatan, pengembangan ekonomi perlu diutamakan pada pertanian padi, jagung, dan kelapa serta industri pendukungnya" kata dia seusai Rakorpusda Banten bersama Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Kamis, 21 Desember 2017.
Selama ini, di luar pertanian dan pariwisata, sektor industri pengolahan menopang perekonomian Banten. Kegiatan ekonomi di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut menyumbang 4,12 persen terhadap perekonomian nasional. Sementara pertumbuhan ekonomi Banten pada kuartal III 2017 sebesar 5,62 persen.
Sembari terus mengembangkan sektor industri, Rosmaya mengatakan pemangku kepentingan di Banten saatnya menumbuhkan sektor-sektor baru pertumbuhan Banten. "Pertanian dan pariwisata menjadi pilihan karena Banten kaya akan hal itu," ujar Rosmaya Hadi.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita lain:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini