Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Selain Habitat Badak Jawa, 5 Tempat Wisata Ini Wajib Dikunjungi Saat ke Taman Nasional Ujung Kulon

Dengan luas mencapai 122.956 hektar ini menjadikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai taman nasional sekaligus wisata alam menarik untuk dijelajahi.

19 Desember 2022 | 17.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelahiran dua anak badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) pada Minggu, 18 Desember lalu menjadi kabar gembira bagi konservasi perlindangan satwa di Indonesia. Hal ini membuat jumlah badak Jawa di Indonesia bertambah menjadi 79 ekor di TNUK.

Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Banten, TNUK merupakan sebuah kawasan taman nasional di ujung paling barat pulau Jawa. Terletak di kecamatan Sumur dan Cimanggu Kabupaten Pandeglang, privinsi Banten. Tempat ini menjadi rumah bagi badak Jawa yang terkenal dan terancam punah.

Dengan luas mencapai 122.956 hektar, menjadikan TNUK sebagai taman nasional sekaligus wisata alam menarik untuk dijelajahi saat libur Nataru. Berikut daftar tempat wisata di TNUK yang wajib Kamu kunjungi, dirangkum dari berbagai sumber :

1. Pulau Peucang

Baca : LordZac, Anak Badak Jawa yang Baru Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Pulau Peucang adalah salah satu tempat yang paling populer di kalangan wisatawan ketika berkunjung ke Ujung Kulon. Di pulau ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam bawah laut yang eksotis dengan hamparan gugusan karang dan ikan-ikan melalui kegiatan snorkeling dan diving. Selain itu, wisatawan juga disuguhkan dengan rusa dan monyet ekor panjang yang suka berkeliaran di pulau ini.

2. Gua Sanghyan Sirah

Gua Sanghyang Sirah merupakan salah satu wisata sejarah di TNUK yang terletak di semenajung Ujung Kulon yang bisa kamu kunjungi. Konon, gua Sanghyamh Sirah ini adalah bagian dari legenda hidup Kiansantang pada masa Prabu Siliwangi. Biasanya pada saat bulan Maulid dan Muharram tahun hijryah, masyarakat setempat akan mengadakan tradisi dan budaya. Dan pada masa-masa tersebut, akan banyak peziarah yang datang ke gua tersebut.

3. Gunung Honje

Gunung Honje adalah wilayah di TNUK yang dikelilingi 19 desa penyangga. Salah satu desa yang menjadi pindu gerbangnya adalah Desa Tamanjaya. Di sekitaran Gunung Hoje ini terdapat banyak sekali objek wisata air, seperti Desa Nelayan Cibanua, Curug Cikacang, Curug Cipanis, dan Pemandian Air Panas Cibiuk.

4. Pulau Handeleum

Pulau Handeleum terletak di antara guusan pulau-pulau kecil ujung timur laut Semenanjung Ujung Kulon. Dengan bersampan di sepanjang sungai Cogater, wisatawan dapat melihat hutan tropis di sepanjang sungai. Di hulu sungai juga ada jalan setapak yang bisa dilewati, namun harus tetap berhati-hati karena Pulau Handeleum masih menjadi rumah bagi rusa dan ular python.

5. Padang Penggembalaan Cidaon

Dari Pulau Peucang, wisatawan bisa menyebarang menggunakan boat menuju Cidaon. Dan dengan sedikit berjalan kaki sekitar 250 meter, wisatawan bisa melihat atraksi banteng yang sedang merumput di padang penggembalaan. Namun, wisatawan tidak boleh melihat terlalu dekat karena bisa membuat banteng terganggu dan membahayaknan diri. Oleh sebab itu, biasanya wisatawan disarankan untuk melihat aktivitas banteng melalui teropong.

Selain habitat badak Jawa, Itulah lima tempat wisata di daerah Taman Nasional Ujung Kulon yang bisa masuk ke daftar tempat liburanmu.

FANI RAMADHANI 

Baca : Jalan-jalan ke Taman Nasional Ujung Kulon, Ini Rute dan Biaya yang Disiapkan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus