Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pengunjung Dilarang Bawa Botol Air Minum di Taj Mahal

Larangan bawa air di Taj Mahal menimbulkan kontroversi karena dianggap bisa membahayakan wisatawan, terutama di musim panas.

10 Agustus 2024 | 07.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Taj Mahal, India. Unsplash.com/Jovyn Chamb

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Arkeologi India (ASI) melarang pengunjung Taj Mahal membawa botol air ke dalam mausoleum utama. Keputusan ini diambil pada Selasa, 6 Agustus 2024, setelah insiden berulang ritual air suci yang disebut jalabhishek oleh kelompok sayap kanan di India

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aturan baru tersebut melarang pengunjung dan pemandu membawa botol air dari area Chameli Farsh Taj ke kubah utama di situs Warisan Dunia Unesco tersebut.

Insiden Air Suci

Dilansir dari Times of India, pada Sabtu pekan lalu dua anggota Akhil Bharat Hindu Mahasabha ditangkap karena menawarkan air Gangga di mausoleum. Mereka menyatakan bahwa Taj Mahal awalnya adalah kuil Siwa sebelum diubah menjadi mausoleum oleh Kaisar Mughal Shah Jahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, pada Senin ketiga Sawan, Meera Rathore, presiden distrik sayap perempuan Mahasabha, melakukan ritual jalabhishek dan mengibarkan bendera safron (bendera Hindu kuning oranye) di lokasi tersebut. Insiden ini semakin memperuncing kontroversi.

Menuai Kritik

Larangan membawa botol air menuai kritik dari berbagai pihak. Deepak Dan, presiden Asosiasi Kesejahteraan Pemandu Wisata, mengungkap kekhawatiran tentang dampak pembatasan ini. Ia mengemukakan bahwa wisatawan tidak dapat bertahan dalam kondisi panas dan lembap di Taj Mahal tanpa air. Dia juga mengecam keputusan tersebut karena dianggap salah arah untuk mengatasi masalah tersebut. Mestinya, kata dia, pihak berwenang fokus pada peningkatan kewaspadaan.

Menurut dia, ada beberapa kasus wisatawan pingsan karena kondisi cuaca buruk dalam beberapa bulan terakhir. Kekurangan air dapat berdampak signifikan pada pengunjung, terutama anak-anak dan orang tua, dan berpotensi merusak citra Taj Mahal di kalangan wisatawan internasional.

Antisipasi Ketidaknyamanan Pengunjung

Arkeolog Pengawas ASI Rajkumar Patel mengatakan sudah menerapkan tindakan untuk meminimalkan ketidaknyamanan bagi pengunjung. Dia mengatakan bahwa staf yang ditempatkan di mausoleum utama dilengkapi dengan botol air kecil untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Ia juga mengatakan pembatasan tersebut bertujuan menjaga integritas monumen dan mengatasi masalah-masalah khusus yang terkait dengan praktik ritual di Taj Mahal yang dianggap mempengaruhi pelestarian situs tersebut. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus