Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Penyebab Kematian Liam Payne Dikonfirmasi, Alami Politrauma Usai Jatuh dari Balkon

Penyelidikan terbaru atas kematian Liam Payne mengungkap politrauma sebagai penyebab kematian.

10 Januari 2025 | 10.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pada September 2023, Liam menjadwalkan tur solo pertamanya di Amerika Latin. Namun ia terpaksa menundanya karena ia sedang dirawat di rumah sakit pada Agustus 2023 karena infeksi ginjal. REUTERS/Charles Platiau

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidikan mengenai kematian Liam Payne, mantan anggota boyband One Direction, terus bergulir. Payne, yang berusia 31 tahun, ditemukan tewas pada 16 Oktober 2024 setelah terjatuh dari balkon lantai tiga Hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires, Argentina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sidang pembukaan di Pengadilan Koroner Buckinghamshire, Inggris, 17 Desember lalu, penyebab kematian Payne dikonfirmasi sebagai politrauma. Istilah ini mengacu pada cedera ganda yang melibatkan berbagai organ atau sistem tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sidang yang dipimpin Senior Koroner Crispin Butler mengungkap bahwa butuh waktu lebih lama untuk mengungkap detail peristiwa yang menyebabkan kematian Payne. "Meskipun investigasi di Argentina mengenai keadaan kematian Liam masih berlangsung, yang berada di luar yurisdiksi hukum saya, diperkirakan pengumpulan informasi relevan melalui jalur formal Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan akan memakan waktu cukup lama," ujar Butler dalam persidangan, berdasarkan laporan BBC pada Rabu, 8 Januari 2025.

Hasil Autopsi dan Investigasi Argentina

Pada November lalu, hasil autopsi Payne menunjukkan bahwa ia mengalami trauma ganda serta pendarahan internal dan eksternal akibat jatuh dari balkon. Kantor Kejaksaan Argentina menambahkan, tes toksikologi menemukan jejak alkohol, kokain, dan antidepresan resep dalam tubuh Payne. Namun, mereka menyatakan, “Tidak ditemukan tanda-tanda tindakan melukai diri sendiri atau intervensi fisik oleh pihak ketiga yang berkontribusi pada kematian Payne.”

Dalam pernyataan resmi Kantor Kejaksaan Argentina, dilansir dari People, laporan medis menunjukkan bahwa Payne mungkin terjatuh dalam kondisi setengah atau sepenuhnya tidak sadar. Untuk itu, fakta tersebut menepis dugaan bahwa Payne terjatuh dalam keadaan sadar.

Lima Orang Telah Didakwa

Sejauh ini, lima orang yang diduga bertanggung jawab atas kematian Payne telah didakwa. Berdasarkan pernyataan Kantor Kejaksaan Nasional Kriminal dan Koreksi Argentina pada 30 Desember 2024, mereka adalah Gilda Martin (manajer hotel), Esteban Grassi (resepsionis), Rogelio ‘Roger’ Nores (teman Payne), serta dua karyawan hotel, Ezequiel Pereyra dan Braian Paiz.

Martin, Grassi, dan Nores didakwa atas pembunuhan karena kelalaian. Martin dianggap lalai karena tidak mencegah Payne, yang sedang dalam kondisi tidak stabil untuk kembali ke kamarnya. Grassi diduga memerintahkan tiga orang lainnya untuk menyeret Payne kembali ke kamar tanpa memastikan keselamatannya. 

Nores, teman dekat Payne, juga dianggap lalai karena tidak memberikan bantuan meskipun mengetahui kondisi Payne yang kecanduan berat. “Dalam kasus ini, saya tidak melihat bahwa para terdakwa merencanakan atau menginginkan kematian Payne,” ujar Hakim Laura Bruniard dari Pengadilan Kriminal dan Koreksi Nasional No. 34 dalam pernyataannya.

Namun, menurutnya, mereka menciptakan risiko kematian yang tidak dapat diterima secara hukum. “Martin sebagai manajer membiarkan Payne naik ke kamar 310. Grassi memimpin kelompok yang membawa Payne ke kamar tersebut. Apa yang terjadi seharusnya dapat diperkirakan,” kata dia.

Sementara itu, Pereyra dan Paiz menghadapi tuduhan menjual kokain kepada Payne pada hari-hari menjelang kematiannya. Berdasarkan dokumen kejaksaan, Pereyra diduga menjual kokain pada 15 dan 16 Oktober, sementara Paiz melakukannya pada 14 Oktober. Hukuman untuk Martin, Grassi, dan Nores diperkirakan berkisar antara 1 hingga 5 tahun penjara, sedangkan Pereyra dan Paiz menghadapi ancaman hukuman 4 hingga 15 tahun penjara.

Pada 20 November 2024, keluarga, teman, dan penggemar berkumpul untuk pemakaman Liam Payne di sebuah gereja abad ke-12 di pedesaan Inggris. Mantan rekan band Payne di One Direction—Harry Styles, Louis Tomlinson, Niall Horan, dan Zayn Malik, hadir memberikan penghormatan terakhir. Hadir juga kekasihnya, Kate Cassidy, serta Cheryl, mantan pasangannya yang juga ibu dari putra Payne.

BBC | PEOPLE

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus