Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Spirit Airlines mengalihkan pendaratan di Haiti setelah terkena tembakan yang melukai seorang pramugari. Penerbangan 951 tersebut berangkat dari Fort Lauderdale, Florida, pada Senin, 11 November 2024, menuju Bandara Internasional Toussaint Louverture di Port-au-Prince, Haiti, menurut FlightAware. Setelah insiden tersebut, bandara di ibu kota Haiti itu pun ditutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat itu terbang di atas sebagian wilayah Haiti dan berputar di sekitar Port-au-Prince. Pesawat Airbus A320 itu berada di atas sebuah permukiman sekitar 550 kaki (167 meter) dari darat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden tersebut terjadi sehari setelah perdana menteri Haiti, Garry Conille, diberhentikan. Menurut laporan, penembakan dilakukan oleh geng saat Perdana Menteri Haiti Alix Didier Fils-Aime mulai menjabat dengan janji meningkatkan keamanan di negara yang dilanda perang antargeng itu.
Penerbangan Dialihkan ke Republik Dominika
Juru bicara Spirit Tommy Fletcher mengonfirmasi bahwa salah satu pesawatnya terkena tembakan dan dialihkan ke Republik Dominika. Pesawat itu mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Cibao di Santiago setelah pukul 12.30 siang. Pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat lubang yang tampak seperti bekas peluru.
"Pemeriksaan mengungkapkan bukti kerusakan pada pesawat yang sesuai dengan tembakan," kata Tn. Fletcher dalam sebuah pernyataan. “Seorang pramugari di dalam pesawat melaporkan cedera ringan dan sedang dievaluasi oleh petugas medis.”
Penumpang diterbangkan kembali ke Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood pada hari yang sama dengan pesawat yang berbeda.
Tidak Ada Penumpang Terluka
Juru bicara maskapai juga mengumumkan bahwa tidak ada penumpang yang terluka dalam insiden itu. Spirit menangguhkan penerbangan ke Port-au-Prince dan ke kota Cap-Haïtien di Haiti utara. Pesawat yang terkena tembakan itu tidak beroperasi lagi.
Selain Spirit Airlines, sejumlah pesawat juga dialihkan dari bandara tersebut. Situs web pemantauan penerbangan menunjukkan pesawat JetBlue berputar balik dan menjauh dari Haiti, karena bandara Port-au-Prince ditutup. JetBlue dan American Airlines membatalkan penerbangan ke dan dari Haiti hingga Kamis sore. Seorang juru bicara JetBlue mengatakan maskapai itu akan memantau situasi untuk menentukan apakah ada penerbangan lain yang perlu dibatalkan.
Peringatan Perjalanan Pemerintah Amerika Serikat
Setelah insiden itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di ibu kota Haiti menyatakan dalam sebuah peringatan kepada warga negara Amerika di dalam pesawat bahwa mereka mengetahui adanya upaya yang dipimpin oleh geng untuk memblokir perjalanan ke dan dari Port-au-Prince yang mungkin termasuk kekerasan bersenjata.
"Situasi keamanan di Haiti tidak dapat diprediksi dan berbahaya," demikian bunyi pesan tersebut.
Pemerintah AS pun mengeluarkan peringatan ke negara tersebut. "Perjalanan di Haiti dilakukan atas risiko Anda sendiri. Pemerintah AS tidak dapat menjamin keselamatan Anda saat bepergian ke bandara, perbatasan, atau selama perjalanan selanjutnya."
METRO.CO.UK | CBS NEWS