Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lingga - Kabupaten Lingga merupakan salah satu kabupaten di Kepulauan Riau (Kepri) yang jarang dikenal banyak orang. Padahal kabupaten ini menjadi lokasi bersejarah kerajaan Melayu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Destinasi wisata daerah ini tidak kalah menarik dengan kota dan kabupaten lain di Kepulauan Riau. Salah satunya kawasan pedestrian Pelabuhan Tanjung Buton Daik Lingga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari kawasan ini, warga dan wisatawan menyaksikan momen matahari tenggelam di sebelah barat laut Lingga. Sedangkan di sebelah timur terpampang jelas gunung Daik Lingga yang berlapis. Kedua pemandangan ini dipisahkan oleh pesisir laut Buton yang memancarkan sunset matahari sore itu.
Saat hari semakin sore, warga biasanya semakin banyak berdatangan ke kawasan ini. Tidak hanya menikmati pemandangan yang indah, di sepanjang pesisir ini berjejer berbagai kuliner, mulai dari masakan daerah hingga kuliner dari daerah lain yang menarik minat masyarakat.
Pengunjung bisa memesan makanan seperti sate, nasi goreng, mie goreng dan lainnya. Begitu juga berbagai macam minuman, mulai dari es kelapa muda hingga bandrek telur.
Di kawasan pedestrian pelabuhan Buton juga terdapat taman Tanjung Buton. Di taman ini terdapat arena bermain anak-anak dan spot foto landmark Lingga.
Anak-anak bisa keliling taman menggunakan odong-odong yang disewakan. Odong-odong disewakan hanya Rp10 ribu satu odong-odong.
Ada makanan sagu, kuliner khas Lingga
Tidak kalah menarik, Lingga yang terkenal dengan daerah produksi sagu kawasan ini tidak luput dari makanan yang berasal dari sagu. Seperti gubal sagu, lempeng sagu dan lainnya.
"Saya kalau bawa teman-teman dari luar daerah bawa ke sini," kata Nando salah seorang warga Daik Lingga.
Salah satu kuliner makanan di Pelabuhan Tanjung Buton Lingga. Tempo/ Yogi Eka Sahputra
Nando mengatakan kawasan ini juga menjadi lokasi primadona masyarakat menghabiskan libur akhir pekan. "Saya juga sering kalau jalan-jalan bawa anak ke sini," kata dia.
Eva, salah seorang pedagang di kawasan ini mengatakan Taman Tanjung Buton selalu ramai, terutama di akhir pekan. "Alhamdulillah ramai," kata pedagang sate ini.
Menurut Eva, sebelum ada bazar yang berada di Masjid Sultan Daik Lingga, banyak orang yang mengunjungi taman Tanjung Buton. Kini, wisatawan terbagi juga ke bazar itu.
"Kami dulu bisa buka sampai jam 1 malam, sekarang jam 9 malam sudah tutup," kata Eva.
Lingga memiliki berbagai destinasi wisata, seperti pantai, pulau hingga tempat pemandian. Selama 2022, total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lingga sebanyak 20.625 orang, baik wisatawan nusantara ataupun wisatawan asing.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.