Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas drama Korea When Life Gives You Tangerines diharapkan dapat membantu pemulihan pariwisata di Pulau Jeju. Pemerintah setempat meluncurkan kampanye untuk menarik wisatawan mengunjungi lokasi ikonik dan pengalaman budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
When Life Gives You Tangerines dirilis pada 7 Maret 2025 dan langsung menduduki posisi ke-5 di chart global untuk acara TV teratas di Netflix, menurut situs web analisis streaming FlixPatrol pada hari Selasa, 18 Maret 2025. Serial ini juga muncul sebagai serial terpopuler di sembilan negara, termasuk Korea, Vietnam, Thailand, Taiwan, dan Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
When Life Gives You Tangerines menceritakan kisah kehidupan oh Ae Sun yang diperankan IU dan Yang Gwan Sik, diperankan Park Bo Gum. Keduanya yang berasal dari Jeju sama-sama berjuang demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Selain ceritanya yang menguggah emosi dan hati, drama ini memusatkan perhatian pada pemandangan alam ikonik Pulau Jeju.
Destinasi ikonik di Pulau Jeju
Pulau Jeju sempat menjadi destinasi wisata domestik populer di Korea. Dengan keindahan alamnya yang hijau dan pemandangan yang menawan, pulau ini merupakan tujuan bulan madu yang populer pada tahun 1980-an, tempat peristirahatan favorit pada awal tahun 2000-an, bahkan menjadi tempat liburan yang banyak dicari selama pandemi COVID-19.
Beberapa destinasi ikonik yang ditampilkan dalam When Life Gives You Tangerines, di antaranya Pantai Gimnyeong Seongsegi, yang terkenal dengan laut biru kobalt, pasir putih, dan bebatuan lava, di bagian timur laut Pulau Jeju. Kuil tempat Ae Sun dipaksa melakukan praktik meditasi 3.000 busur oleh ibu mertuanya terletak di bawah Seongsan Ilchulbong, kawah gunung berapi besar yang ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Dilansir dari Korea Times, jumlah pengunjung Korea ke Pulau Jeju terus menurun. Menurut Asosiasi Pariwisata Jeju, jumlah pengunjung dari 13,8 juta pada tahun 2022 menjadi 12,66 juta pada tahun 2023 dan 11,86 juta pada tahun 2024. Penurunan ini terjadi karena warga Korea semakin memilih negara tetangga, seperti Jepang dan China. Selain itu berkurangnya ketersediaan penerbangan, pelayanan yang buruk, pungli berlebihan, dan meningkatnya tindak kejahatan yang melibatkan pengunjung dalam beberapa tahun terakhir juga menyebabkan minat berwisata ke Jeju semakin menurun.
Memanfatkan efek popularitas drama Korea
Seiring meningkatnya popularitas drama When Life Gives You Tangerines, pemerintah provinsi khusus Jeju meluncurkan kampanye perjalanan musim semi, pada 18 Maret 2025. Kampanye yang bertujuan mempromosikan lokasi indah pulau yang dihiasi dengan bunga musim semi dan menyoroti berbagai acara budaya akan dimulai pada 28 Maret hingga 6 April 2025.
Pemerintah setempat juga bekerja sama dengan Korea Heritage Sevices, meluncurkan kampanye Visit Jeju Heritage Year 2025, untuk menarik pengunjung ke festival budayanya, yang berlatar belakang lanskap daerah yang dipenuhi bunga musim semi seperti kanola dan bunga sakura.
Selain itu, program tur prangko mengundang pengunjung untuk menjelajahi jeruk keprok yang terkenal di pulau itu, lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik, dan bunga kamelia di lokasi pembuatan film, dengan kesempatan untuk memenangkan tiket pesawat ke Jeju melalui undian.
Menurut pejabat industri pariwisata setempat, sejak drama tersebut dirilis, permintaan perjalanan ke Jeju meningkat secara signifikan. Menurutnya, tren ini masih terus dipantau karena perjalanan selama bulan Januari dan Februari melambat. "Popularitas K-drama tampaknya memberikan dampak positif terhadap revitalisasi pariwisata di Pulau Jeju, dengan jumlah wisatawan mancanegara juga diperkirakan akan meningkat di tengah tren K-drama yang sedang berlangsung," katanya.
Sementara Kim Yang-bo, direktur biro budaya, olahraga, dan pendidikan pemerintah Jeju, berharap kesuksesan drama tersebut juga dapat meningkatkan popularitas pulau Jeju.
“Kami berharap sumber daya budaya dan alam Jeju akan diperkenalkan ke seluruh dunia melalui kesuksesan global drama yang menangkap keindahan empat musim Jeju,” ujarnya.