Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Klaten - Kafe Lokal Jajan di Klaten kini tengah naik daun di kalangan penggemar minuman teh kawasan Solo-Yogyakarta. Kafe ini memang menyediakan teh premium dengan harga bersahabat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Faktor lainnya adalah karena pemilik kafe ini, Andreas Leksana, memiliki resep sendiri dalam menyeduh teh andalan. “Daun teh itu mirip biji kopi, butuh teknik khusus dalam penyajiannya demi menjaga aroma dan cita rasanya,” kata dia saat Tempo bertandang ke kafenya di Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Selasa, 19/12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Andreas tak pelit membagi kiatnya dalam menyeduh teh. Berikut tip-nya:
- Jangan pakai air mendidih, karena dapat menimbulkan kesan gosong di sela aroma wangi.
- Suhu air untuk meyeduh di kiasar 80 - 90 derajat, atau tunggu satu menit setelah mendidih
- Seduh selama 7-10 menit
- Segera saring setelah mencapai durasi waktu tersebut, agar tidak terlalu pekat
- Catatan: kalau teh direndam terlalu lama, mengakibatkan kurang segar
Andreas mengaku pernah menimba ilmu hal ihwal teh dalam sebuah workshop di Bandung dengan pemateri Ratna Somantri, salah satu pakar teh Indonesia.
Di kafenya, ada empat jenis teh yang disediakan, yaitu teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam, yang didatangkan dari Bandung. Demi menjaga kesegarannya, Leksana memesan daun teh kering dalam jumlah terbatas dan disimpan dalam tabung-tabung kaca berpelindung peti kayu.
Berita lain: