Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Rekayasa Jalur Plengkung Gading Yogyakarta Dimulai, Ini Jalur Alternatif ke Alun-alun Selatan

Sistem satu arah ini diterapkan untuk mengurangi dan mencegah makin melebarnya deformasi atau perubahan bentuk bangunan Plengkung Gading.

7 Maret 2025 | 19.57 WIB

Plengkung Gading Yogyakarta. Dok. Istimewa
Perbesar
Plengkung Gading Yogyakarta. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mulai uji coba rekayasa lalu lintas sistem satu arah untuk kawasan Plengkung Gading Keraton yang juga disebut Plengkung Nirbaya pada Senin, 10 Maret 2025. Uji coba rekayasa satu arah di Jalan Gading - Nirbaya ini akan berlaku selama satu bulan ke depan atau hingga 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam uji coba ini, kendaraan melintas hanya boleh dari utara (atau dari dalam beteng Keraton Yogyakarta) menuju ke selatan (ke luar beteng atau menuju Jalan M.T. Haryono).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizki Budi Utomo, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DI Yogyakarta, mengatakan, wisatawan atau pengunjung yang hendak menuju Alun-alun Selatan dari arah selatan atau dari Jalan M.T. Haryono sudah tidak bisa lagi. Alternatifnya jika hendak menuju Alun-alun Selatan paling dekat dari arah timur atau Jalan Brigjen Katamso. "Jadi nantinya arus lalu lintas dari Jalan M.T. Haryono, DI Panjaitan, dan Mayjend Sutoyo tidak diperbolehkan masuk utara atau masuk menuju Plengkung Gading," kata Rizki, Jumat, 7 Maret 2025.

Ketentuan ini diberlakukan setiap hari mulai pukul 07.00 WIB - 09.00 WIB dan 15.00 WIB - 17.00 WIB.

Cegah Deformasi Plengkung Gading

Rizki menambahkan sistem satu arah ini diterapkan untuk mengurangi dan mencegah makin melebarnya deformasi atau perubahan bentuk bangunan cagar budaya Plengkung Nirbaya itu. Selama sistem satu arah ini diterapkan, akan dilakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kendaraan yang melewati area Plengkung Nirbaya. "Termasuk larangan keras terhadap bus pariwisata atau kendaraan sejenisnya yang melewati batas tinggi yang diperbolehkan untuk melintas," kata dia.

Kawasan simpang Plengkung Gading sering kali mengalami kemacetan panjang, terutama saat masa libur panjang. Hal itu disebabkan banyak wisatawan yang berusaha masuk menuju Alun-alun Selatan.

Bangunan Bersejarah

Plengkung Gading merupakan akses atau gerbang luar sisi selatan Keraton Yogyakarta yang berbentuk seperti pintu gerbang melengkung. Bangunan bersejarah ini termasuk gapura yang digunakan sebagai pintu masuk menuju jeron benteng (dalam beteng) Keraton Yogyakarta.

Plengkung Gading termasuk satu dari lima gerbang (plengkung) yang menghubungkan dengan Keraton Yogyakarta, yakni Plengkung Tarunasura, Plengkung Nirbaya, Plengkung Madyasura, Plengkung Jaga Surya dan Jagabaya. Di antara kelima lengkung tersebut yang paling terkenal ialah Plengkung Gading dan Plengkung Tarunasura.

Saat ini, Plengkung Tarunasura dan Plengkung Nirbaya masih sangat terjaga bentuk aslinya. Gerbang berfasad melengkung inilah yang kemudian dikenal dengan nama plengkung.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus