Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah menginjak tanah Papua, tak lengkap rasanya jika belum menyantap papeda. Ini adalah kuliner khas masyarakat Papua yang wajib dicoba oleh para atlet, ofisial, dan wisatawan PON XX Papua 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Papeda berbahan sagu (Metroxylon sp.) atau dalam bahasa Sentani, Papua, dikenal dengan istilah fi. Papeda mejadi salah satu makanan pokok masyarakat Sentani. Ada dua jenis papeda yang bisa dipilih, papeda berbentuk bubur dan papeda dingin atau fi nuku. Papeda dingin ini terbungkus daun fotofae atau sejenis daun pisang-pisangan. Ada pula sagu bakar, tapi tak masuk kategori papeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Balai Arkeoloagi Papua, Hari Suroto mengatakan papeda dibuat dengan cara melarutkan tepung sagu, perasan jeruk nipis, dan air pada sebuah wadah periuk tanah liat atau gerabah yang dalam bahasa Sentani disebut helai. "Larutan ini disiram dengan air panas kemudian diaduk dengan yanggalu, yaitu alat pengaduk yang terbuat dari kayu," kata Hari Suroto. Papeda dimakan dengan menggunakan hiloi, sejenis garpu yang terbuat dari kayu.
Atlet, ofisial, dan wisatawan PON XX Papua 2021 bisa makan papeda di sejumlah restoran di tepi Danau Sentani. Papeda tersaji bersama ikan mujair kuah kuning khas Sentani. Selain di restoran tepi Danau Sentani, ada tempat yang direkomendasikan untuk menikmati papeda yang lebih autentik. Cobalah sensasi makan papeda di Kampung Abar dan Kampung Yoboi. Dua kampung wisata ini terletak tidak jauh dari Bandara Sentani.
Wisatawan mancanegara sedang menikmati papeda dalam gerabah di Kampung Abar Sentani, Papua. Gambar diambil sebelum pandemi Covid-19. Foto: Hari Suroto
Kampung Abar dikenal sebagai kampung wisata di Danau Sentani. Kampung Abar menjadi satu-satunya kampung di Papua yang penduduknya masih setia membuat gerabah. Setiap 30 September berlangsung Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar.
Sementara Kampung Yoboi dikenal sebagai kampung warna-warni dengan rumah panggung yang seolah terapung di atas permukaan Danau Sentani. Setiap November berlangsung Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi.
Kampung Yoboi di tepi Danau Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, termasuk kampung warna-warni. Foto: Hari Suroto
Kampung Yoboi mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI bersama 49 desa lainnya di seluruh Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyerahkan penghargaan ADWI tersebut kepada penduduk Kampung Yoboi pada 21 September 2021.
Baca juga:
Atlet, Ofisial, dan Wisatawan PON XX Papua Mainlah ke Kampung Abar dan Doyo Lama