Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Musikus senior Yockie Suryo Prayogo meninggal dunia tadi pagi, Senin, 5 Februari sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelumnya Yockie cukup lama menderita sakit dan sempat mendapat perawatan intensif. Yockie Suryo Prayogo menghembuskan nafas terakhirnya di RSPI Bintaro, Tangerang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Endang selaku sahabat dekat, bercerita perihal riwayat sakit yang dialami Yockie Suryo Prayogo. Menurutnya, sakit yang diderita Yockie diawali dari penyakit diabetes.
"Pertama kali gula, itu sudah lama, darah tinggi juga sudah lama," kata Endang kepada Tabloidbintang.com di TPU Karet Bivak, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018. Penyakit diabetes yang diderita Yockie Suryo Prayogo diketahui sejak sekitar 2007 silam. "Gula itu pas albumnnya SBY sudah ada," ucapnya.
Yockie Suryo Prayogo juga diketahui menderita penyakit sirosis (kerusakan pada hati) dan pendarahan di otak. Usai membuat konser bertajuk Menjilat Matahari pada Oktober 2017 lalu, sebulan kemudian, dia dilarikan ke rumah sakit akibat muntah darah. "Dan terakhir sirosis kalau enggak salah," ucapnya lebih lanjut.
Semasa hidupnya Yockie dikenal sebagai musikus sekaligus pencipta lagu. Sejumlah lagu dari musisi tanah air ini sukses lewat sentuhan tangan kreatifnya. Lagu-lagu yang diciptakan Yockie Suryo Prayogo bervariasi. Mulai dari lagu cinta hingga lagu bertema sosial. Almarhum Yockie Suryo Prayogo juga dikenal dapat bermain musik berbagai genre, seperti rock, klasik, pop, jazz, bahkan etnik.
Yockie Suryo Prayogo pernah bergabung dengan God Bless, Kantata Takwa, Swami dan melahirkan album Badai Pasti Berlalu bersama Chrisye dan Eros Djarot.