Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sirosis menjadi salah satu penyakit yang dialami almarhum Yockie Suryo Prayogo. Musikus senior Indonesia itu meninggal pada Senin, 5 Februari sekitar pukul 07.30 WIB di RSPI Bintaro, Tangerang. Diberitakan sebelumnya bahwa Yockie telah cukup lama menderita sakit dan sempat mendapat perawatan intensif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sahabat dekatnya Endang, mengungkapkan riwayat penyakit yang dialami Yockie mulai dari diabetes hingga penyakit terakhirnya yaitu sirosis.
Baca juga:
Tugas Perawat itu Ujung Tombak Keselamatan Pasien, ini Kata Ahli
Selain Kurus, Ini 7 Manfaat Olahraga Lari
Apa itu sirosis? Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ari Fahrial, sirosis merupakan kondisi kerusakan kronis pada hati, “Sirosis itu kondisi penciutan pada liver. Disebabkannya bisa oleh virus atau non-virus,” kata Ari menjelaskan kepada TEMPO.CO saat dihubungi 6 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Virus penyebab sirosis adalah virus Hepatitis B atau Hepatitis C. Sementara penyebab non virus adalah perlemakan di organ hati. Lebih lanjut Ari mengungkapkan bahwa sirosis menunjukkan suatu proses kondisi penyakit yang sudah kronis.
“Selain itu pada pasien-pasien penderita DM(Diabetes Melitus) yang sudah berkelanjutan bisa mengalami sirosis. Ataupun sebaliknya, sirosis bisa menyebabkan penyakit kencing manis. Jadi bisa dibilang sirosis adalah proses kondisi penyakit yang sudah kronis. Itu penciutan hati, dan bentuk hati tidak akan bisa kembali seperti semula,” ungkap Ari memperjelas penyebab penyakit sirosis.
Gejala yang timbul antara lain muntah darah, dan pembengkakan pada organ, seperti mata yang bengkak, kaki yang bengkak dan kulit yang bengkak.
Ari juga menyebutkan bahwa jika sirosis karena virus Hepatitis B atau Hepatitis C,maka hal tersebut kemungkinan bisa terjadi akibat dari kelanjutan penyakit Diabetesnya. Sementara, jika terjangkit sirosis akibat perlemakan hati berarti itu berasal dari pola gaya hidup pasien.
Secara umum faktor yang menyebabkan perlemakan hati adalah konsumsi makanan berlemak yang tinggi, kolesterol tinggi, juga kebiasaan-kebiasaan yang memperburuk keadaan hati seperti merokok, misalnya. Baca: Kanker Paru, Begini Istri Indro Warkop Menghadapinya
Apa yang bisa dilakukan terhadap penyakit sirosis? Ari mengungkapkan, “Tidak bisa dikembalikan seperti bentuk awal, itu ‘kan penciutan hati. Satu-satunya cara adalah melakukan pencangkokan hati, diganti dengan yang baru.”
Hal yang mungkin bisa dilakukan adalah untuk meminimalisir sirosis menjadi tingkat yang lebih kronis, “Bisa dilihat jika terkena sirosis karena Hepatitis, berarti diobati virusnya. Kalau karena perlemakan hati, berarti ya jangan lakukan hal-hal yang memperburuk keadaan hati itu sendiri,” ujar Ari. Itu berarti biasakan untuk istirahat yang cukup dan secara umum hindari makanan yang berlemak tinggi.