Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapper Amerika Serikat, Sean 'Diddy' Combs kembali menghadapi tuntutan pelecehan seksual untuk yang kedua dan ketiga kalinya. Setelah sepekan menyelesaikan gugatan pemerkosaan dari mantan pacarnya, Casandra 'Cassie' Ventura, musisi ini kembali digugat oleh dua perempuan berbeda atas dugaan insiden pelecehan seksual dan kekerasan.
Tuduhan Kedua dan Ketiga Sean Diddy Combs
Variety melaporkan bahwa kedua gugatan baru yang diajukan Kamis, 23 November 2023 berada di bawah Undang-Undang Penyintas Dewasa (Adult Survivors Act), yakni sebuah undang-undang di New York yang mengizinkan korban pelecehan seksual punya waktu 1 tahun untuk mengajukan gugatan perdata. Batas waktu pengajuan undang-undang itu tersebut diketahui berakhir pada 24 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 23 November 2023, perempuan bernama Joi Dickerson-Neal menuduh bahwa Diddy melakukan tindakan pelecehan seksual, pemukulan, dan pemberian pemberian obat-obatan terlarang yang diduga dilakukan pada awal 1990-an. Tak hanya itu, klaim tersebut juga mengungkap dirinya sebagai korban dari pornografi balas dendam (revenge porn) yang dibuat dan didistribusikan oleh rapper tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pengaduan itu, Dickerson-Neal dan Diddy bertemu ketika perempuan itu menjadi mahasiswa di Universitas Syracuse pada 1991. Pengajuan tersebut menyatakan bahwa dia setuju untuk menghadiri makan malam dengan Diddy setelah muncul di salah satu video musiknya.
Kemudian Diddy diduga dengan sengaja membius Joi Dickerson-Neal selama makan malam tersebut, melakukan pelecehan seksual terhadapnya, merekamnya dalam bentuk video, dan membagikan rekaman tersebut kepada orang lain. Ia juga menuduh Combs memaksanya untuk menghirup ganja saat keduanya pergi dengan mobil.
Akibat kejadian itu, Joi Dickerson mengalami trauma seumur hidup, termasuk depresi berat dan keinginan untuk bunuh diri. Joi Dickerson-Neal menuntut Pengadilan New York agar Sean Diddy Combs memberikan kompensasi atas dugaan cedera mental dan emosional, kesusahan, rasa sakit dan penderitaan dan cedera pada reputasinya, menurut pengaduan tersebut.
Pada hari yang sama, seorang perempuan tidak disebutkan namanya juga mengajukan gugatan pelecehan seksual terhadap Diddy di Pengadilan New York. Gugatan tersebut menyebutkan Combs dan penyanyi R&B, Aaron Hall, melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan seorang temannya.
Perempuan tersebut mengatakan bahwa beberapa hari kemudian, Diddy datang ke rumahnya yang kemudian menyerang dan mencekiknya hingga tak sadarkan diri. Ia mencari teman penggugat yang diidentifikasi sebagai Jane Doe karena takut akan ancaman dari pihak Diddy.
Pembelaan Sean 'Diddy' Combs
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Combs menyebut tuduhan tersebut direkayasa dan tidak kredibel. Ia juga menambahkan bahwa tuntutan tersebut murni hanya untuk mendapatkan uang. “Gugatan di menit-menit terakhir ini adalah contoh bagaimana hukum yang bermaksud baik dapat diputarbalikkan,” kata juru bicara Diddy.
Dalam sebuah pernyataan lebih lanjut kepada Variety pada Jumat, 24 Novemer 2023, juru bicara Combs mengatakan pembelaannya. "Ini adalah klaim palsu yang menuduh pelanggaran lebih dari 30 tahun yang lalu dan diajukan pada kesempatan terakhir. Ini tidak lain adalah perampasan uang. Karena ketenaran dan kesuksesan Combs, ia menjadi sasaran empuk bagi para penuduh anonim yang berbohong tanpa hati nurani atau konsekuensi untuk mendapatkan keuntungan finansial," kata pengacaranya.
Selain itu, pengacara Combs juga meminta agar Badan Legislatif New York tidak ingin Undang-Undang Penyintas Dewasa dieksploitasi oleh para penipu. "Masyarakat harus skeptis dan tidak terburu-buru menerima tuduhan palsu ini," ujar penasihat hukum Combs.
VARIETY | DEADLINE