Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tony Buzbee, pengacara 120 orang yang menuduh Sean ‘Diddy’ Combs atas pelecehan seksual, mengungkapkan bahwa hotline untuk korban Combs menerima 12.000 panggilan dalam waktu 24 jam. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan Law & Crime pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tony mengaku tidak menyangka akan menerima jumlah panggilan yang begitu besar setelah konferensi pers yang diadakan pada Selasa, 1 Oktober lalu. "Dalam waktu 10 hari, kami menerima 3.200 panggilan, dan sejak konferensi pers kemarin, kami mendapatkan 12 ribu panggilan dalam 24 jam," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hotline tersebut didirikan sebagai sarana bagi korban untuk melapor terkait kasus yang melibatkan pendiri Bad Boy Records ini. Tony juga menambahkan, menurutnya dakwaan dan penangkapan Diddy membuat banyak orang merasa lebih aman untuk maju dan melapor.
Indikasi Keterlibatan Pihak Selain Sean 'Diddy' Combs
Dalam konferensi persnya, Tony menyebut bahwa kliennya terdiri dari korban yang berusia muda, termasuk seorang anak berusia 9 tahun saat insiden terjadi. Tuntutan yang diajukan meliputi pelecehan seksual, pemerkosaan, penyebaran rekaman video ilegal, serta pelecehan terhadap anak di bawah umur.
Pengacara asal Houston ini mengungkapkan bahwa bukti-bukti yang dikumpulkannya, seperti foto, pesan teks, dan video, akan membongkar keterlibatan banyak tokoh berpengaruh. Namun, Tony menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung, dan dirinya berharap dapat memulai proses hukum dalam waktu 30 hari. “Ini baru permulaan. Penangkapan Diddy hanyalah puncak dari gunung es,” kata dia.
Menanti Sidang Lanjutan
Kasus ini semakin kompleks karena korban bukan hanya berasal dari satu wilayah, melainkan tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat. Menurut Tony, dari 120 kliennya, 25 di antaranya masih di bawah umur saat insiden terjadi.
Tony menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar keadilan bagi para korban. "Kami akan mengekspos siapa saja yang membantu memfasilitasi tindakan ini, tidak peduli siapa yang terlibat," ujarnya, menutup konferensi pers.
Diddy didakwa dengan tuduhan perdagangan seks, pemerasan, dan pengangkutan untuk prostitusi pada 17 September lalu. Hingga saat ini, Diddy masih berada di tahanan menunggu sidang status pada 9 Oktober. Sementara itu, Tony terus mengumpulkan bukti dan mempersiapkan tuntutan hukum yang akan diajukan dalam waktu dekat.
PEOPLE | ENEWS | NBC NEWS