Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Bahasa Jepang memang susah dipelajari. Meski begitu, peminat belajar Bahasa Jepang cukup banyak lho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nah, sebelum mulai mempelajari bahasa Jepang, ada baiknya kita harus mengenal huruf-huruf yang dipakai. Simak yuk
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berbeda dengan sistem penulisan bahasa Indonesia yang hanya menggunakan huruf Latin saja, Jepang memiliki empat jenis huruf, yaitu huruf Kanji, Hiragana, Katakana dan Romaji. Masing-masing huruf Jepang memiliki fungsi yang berbeda.
Romaji
Romaji () yang berarti ‘aksara Romawi’ adalah huruf alfabet A-Z yang biasa kita gunakan dalam penulisan bahasa Indonesia.
Walaupun romaji seringkali dipakai oleh masyarakat Jepang modern, namun romaji tidak termasuk dalam sistem penulisan Jepang. Biasanya, orang Jepang menggunakan romaji untuk menuliskan kata-kata dari bahasa asing. Tulisan Jepang juga sering kali dituliskan dengan Romaji (alih aksara) untuk memudahkan orang-orang yang tidak bisa membaca tulisan Jepang.
Misalnya dalam merek produk-produk Jepang yang dieskspor. Walaupun produk tersebut memakai nama Jepang (yang pada dasarnya ditulis dengan huruf Jepang), namun produk tersebut ditulis dalam huruf Latin agar lebih mudah dibaca.
Huruf Kana
Hiragana () dan katakana (), secara kolektif keduanya disebut huruf kana. Masing-masing huruf kana mempunyai huruf dasar yang berjumlah 46 huruf. Huruf kana mewakili pelafalan yang ada dalam bahasa Jepang.
Hiragana secara umum dipakai untuk menulis kata asli dari bahasa Jepang, sedangkan katakana dipakai untuk menuliskan kata hasil serapan dari bahasa asing.
Tidak seperti huruf Latin yang kebanyakan ditulis dengan cara yang berbeda-beda sesuai selera orang yang menulisnya, Jepang memiliki tata cara penulisan huruf-hurufnya yang biasa disebut dengan kakikata () yang berarti “cara menulis” atau stroke order (dalam bahasa Inggris), sehingga semua tulisan Jepang ditulis dengan urutan guratan tertentu.
Maka dari itu, sangat tidak dianjurkan untuk menuliskan urutan guratan huruf Jepang secara asal-asalan tanpa mengikuti aturan mainnya.
Gambar dibawah menunjukkan urutan penulisan huruf A hiragana.
Kanji
Kanji () merupakan huruf Jepang yang diadopsi dari huruf Cina. Konon, kanji Jepang berjumlah lebih dari 40.000 huruf! Banyak banget kan?
Namun seiring dengan berjalannya waktu, bentuk huruf kanji semakin disederhanakan, bahkan banyak kanji yang sudah tidak digunakan lagi.
Saat ini, 2.000 huruf kanji saja sudah mencakup lebih dari 95 persen kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang modern.
Satu huruf kanji bisa mewakili suatu objek atau gagasan. Ini dikarenakan huruf kanji terbentuk dari visualisasi benda berwujud maupun benda abstrak.
Contoh:
Huruf kanji memang unik, namun juga cukup rumit. Selain mempunyai jumlah huruf yang banyak, kanji juga mempunyai cara pembacaan khusus yang disebut kun’yomi (bunyi dalam bahasa Jepang) dan on’yomi (bunyi dalam bahasa Cina).
Seperti halnya huruf kana, huruf kanji juga mempunyai urutan dan arah guratan tertentu dalam cara penulisannya.
Walaupun huruf kanji sering dianggap sebagai huruf yang menyulitkan, namun huruf kanji merupakan huruf yang paling banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
Coba saja buka majalah, koran atau situs yang berasal dari Jepang, pasti kita akan disajikan dengan begitu banyak tulisan kanji dari pada huruf kana. Maka dari itu, mempelajari kanji merupakan hal yang penting bagi para pelajar bahasa Jepang agar bisa melek huruf.
Nah, itulah huruf-huruf yang biasa dipakai dalam tulisan Jepang. Jika Anda tertarik untuk mempelajari tulisan, kosakata, tata bahasa, dan membaca berbagai artikel menarik yang membahas hal-hal unik yang berkaitan dengan bahasa Jepang, Anda bisa membaca berbagai tulisan yang sudah saya posting di blog volensblog.id ini. Ganbatte!
Arigatou Gozaimasu.
Tulisan ini sudah tayang di Volensblog