Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru Imlek telah berlangsung pada beberapa waktu lalu, atau tepanya pada 22 Januari 2023. Meskipun demikian, rangkaian acara hari raya itu masih berlangsung sampai 15 hari setelahnya bernama Cap Go Meh. Perayaan Cap Go Meh akan digelar pada 5 Februari 2023 mendatang. Lantas, apa itu sebenarnya perayaan Cap Go Meh?
Melansir student-activity.binus.ac.id, Cap Go Meh merupakan istilah dari penanggalan bahasa Mandarin dengan kata Cap berarti sepuluh, go adalah lima dan meh ialah malam atau hari. Cap Go Meh adalah festival yang dilaksanakan pada tanggal 15 malam, tepatnya 15 hari setelah tahun baru Imlek yaitu tanggal 1 berdasarkan kalender Lunar. Cap Go Meh juga disebut sebagai Festival Musim Semi dan Tahun Baru.
Baca: Sambut Cap Go Meh Tingkat Hunian Hotel di Singkawang Capai 100 Persen
Dikutip nationsonline.org, Cap Go Meh berasal dari tradisi Tionghoa yang disebut Yuan Xiao Jie, yang berarti festival lampion/lentera. Tak mengherankan, setiap acara Cap Go Meh berlangsung pemasangan lentera di setiap sudut rumah. Pemasangan lentera diharapkan lentera dapat memberikan masa depan cerah dan beruntung usai perayaan Cap Go Meh.
Ditilik secara historis, kegiatan ini juga bertujuan memberi penghormatan kepada Dewa Thai Yi, dewa tertinggi di Dinasti Han kuno. Upacara penghormatan juga diselenggarakan dengan membawa sejumlah lentera sebagai ritual pada 206 SM.
Barongsai pun juga hadir selama perayaan Cap Go Meh. Orang-orang Cina kuno menganggap singa sebagai simbol keberanian dan kekuatan. Singa juga diyakini bisa mengusir kejahatan dan melindungi manusia. Tak heran, tarian barongsai sering dilakukan dalam berbagai acara penting termasuk Cap Go Meh untuk menangkal kejahatan dan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan.
Selain itu, perayaan Cap Go Meh juga terdapat sajian bernama tangyuan. Hidangan ini berbentuk bola yang terbuat dari tepung beras ketan yang diisi dengan gula putih, gula merah, biji wijen, kacang tanah, kenari, dan kelopak mawar. Para leluhur percaya bahwa tangyuan melambangkan keutuhan dan kebersamaan.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Tradisi Cap Go Meh, Ini Bedanya Barongsai Singa Utara dan Singa Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini