Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya kembali sektor pariwisata Indonesia menandakan bahwa terdapat perkembangan terhadap minat masyarakat untuk melakukan perjalanan, baik singkat maupun lama. Penting bagi pelaku perjalanan untuk berkemas dengan benar, apalagi mereka yang memilih untuk wisata beransel atau backpacking.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berkemas menjadi salah satu hal yang penting untuk perjalanan jauh maupun singkat, terutama bagi para backpacker. Jangan sampai tujuan awal backpacking untuk mempermudah perjalanan tanpa membawa koper justru merepotkan karena persiapan yang tidak matang. Lonely Planet memberikan petunjuk untuk memperhatikan pilihan backpack yang tepat, penghematan tempat, hingga pakaian yang perlu dibawa para backpacker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana cara memilih ransel atau backpack yang tepat?
Sebelum memutuskan barang apa yang harus dibawa, penting untuk menentukan terlebih dahulu barang tersebut. Backpacker pemula sering tergoda untuk membawa semua barang di rumah, tetapi membatasi ruang pada ransel merupakan cara terbaik untuk menghindari kesalahan umum tersebut.
Disarankan untuk memilih ransel dengan volume antara 40 hingga 70L. Dengan rentangan volume tersebut, ransel dapat digunakan dengan baik untuk perjalanan jangka panjang, tetapi triknya adalah tidak mengisi ransel terlalu penuh. Carilah ransel dengan kerangka internal, sesuai dengan persyaratan barang bawaan untuk sebagian besar maskapai penerbangan besar dan regional. Ransel tersebut juga sangat tahan lama dan berkinerja bagus, baik ketika seseorang menyusuri jalan setapak atau berpindah dari hostel ke hostel.
Ingatlah juga untuk membawa tas harian berkualitas baik yang dapat disimpan di dalam ransel atau digunakan sebagai tas tangan. Mungkin tas tangan dengan berat kurang lebih tiga ons dan berfitur lengkap, meskipun desainnya dapat dikemas atau dilipat.
Pengemasan berbentuk kubus dan kantong vakum
Kantong vakum akan sangat berguna dalam pengemasan. Selain menghemat ruang yang cukup besar, kantong tersebut dapat melindungi pakaian dari kotoran dan tumpahan, serta memisahkan cucian kotor dari pakaian dalam yang bersih. Gunakan juga pengemasan berbentuk kubus untuk menyimpan pakaian individu.
Ketika backpacker pergi ke suatu tempat di mana mereka akan sulit untuk menyaring isi ransel, trik pengemasan tersebut dapat sangat berguna saat berkemah atau tinggal dalam kondisi sempit, seperti perahu layar atau kemah di mobil van. Simpan perlengkapan mandi dalam kantong kedap air transparan dengan kualitas tinggi. Hal tersebut diperlukan untuk menampung ledakan sampo dan memungkinkan akses yang mudah.
Selalu kemas pakaian serbaguna
Cara terbaik untuk terlihat tetap ‘layak’ di jalan adalah dengan mengemas seperti lemari kapsul. Berpegang pada skema warna netral dan bawalah banyak lapisan, hal ini berarti backpacker dapat memadupadankan atau mix and match pakaian dengan mudah. Menyulap satu penampilan menjadi beberapa tampilan lainnya, dan kenakan beberapa aksesoris yang cocok untuk semua jenis pakaian yang dibawa.
Syal atau sarung merupakan salah satu barang serbaguna. Kedua barang tersebut membuat seseorang tetap nyaman, serta berfungsi ganda sebagai bantalan untuk perjalanan bus yang panjang. Selain itu, syal dapat menutupi bahu ketika harus berkunjung ke kuil-kuil suci.
Kebutuhan kesehatan, Covid-19 dan segala jenis kebutuhan untuk kenyamanan
Kotak P3K mungkin dibutuhkan, namun bawalah secukupnya. Satu pak masker wajah berkualitas tinggi, plester luka dan kaki, obat penghilang rasa sakit dalam jumlah yang wajar, krim antiseptik, antihistamin, tablet mabuk perjalanan dan obat resep atau kontrasepsi harus cukup, bersama dengan obat antidiare dan obat pencahar. Demi kesehatan mental, siapkan penutup telinga, masker mata dan jika sulit tidur, oleskan minyak esensial lavender yang menenangkan.
Meskipun kemungkinan besar backpacker akan sering berada di luar, mereka tetap perlu mengetahui nasihat dan peraturan setempat terkait keselamatan Covid-19. Carilah informasi terkait vaksin apa yang dibutuhkan, apakah memerlukan hasil tes dan jika demikian, tes seperti apa yang memenuhi syarat dan dalam jangka waktu berapa, serta apakah harus karantina pada saat kedatangan.
Teknologi dan hiburan
Para pelaku perjalanan kini dapat lebih mandiri dengan aplikasi seperti Google Maps. Tentunya perangkat handphone juga memerlukan pengisi daya, adaptor global dan baterai portabel bagi mereka yang bergantung pada aplikasi peta tersebut.
Perangkat laptop, kamera, GoPro, drone, dan inventaris lainnya tiba-tiba menjadi jauh lebih berharga dan lebih berat. Simpanlah perangkat teknologi di tas jinjing yang memungkinkan, dan jangan pernah meninggalkan tas tanpa pengawasan. Lakukan beberapa pengemasan digital lainnya seperti mengunduh aplikasi penting sebelum meninggalkan rumah. Hal tersebut untuk menghindari wifi yang tidak stabil atau biaya roaming yang mahal.
Gembok dan dokumen cadangan
Gembok mini di ritsleting ransel akan membantu mencegah orang lain untuk mengambil barang apa pun yang berada di bagian atas ransel. Sementara itu, gembok yang lebih besar berguna untuk loker hostel, dan biasanya pihak hostel akan menjual gembok dengan harga tinggi. Sebaiknya ambil fotokopi paspor, SIM dan dokumen asuransi, atau setidaknya stik USB dengan versi digital, jika ada yang hilang atau dicuri.
Barang apa yang tidak perlu dikemas?
Kantong tidur, sebagian besar hostel tetap melarangnya karena sifatnya yang menyebarkan kutu busuk. Jika cukup rewel tentang tempat tidur, bawalah kantong tidur sutra, tetapi ini benar-benar opsional sesuai kebutuhan.
Pengering rambut dan sepatu hak tinggi, jika secara tiba-tiba diharuskan tampil rapih dan glamor, pergilah ke salon atau beli sepasang sepatu keren yang murah. Tak perlu repot-repot membawa pengering rambut dan sepatu hak tinggi, selain berat, barang tersebut sangat memakan tempat.
Bantal leher, kecuali yang bisa ditiup. Bahkan, terkadang barang tersebut tak terlalu layak untuk ditenteng kemanapun, termasuk saat backpacking. Selain itu, barang bawaan apa pun yang bernilai sentimental, karena asuransi tidak dapat menggantikan yang tak tergantikan.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | LONELY PLANET