TEMPO.CO, Jakarta - Sriwijaya Air sepanjang Agustus ini telah mentranslokasi hewan langka ke habitat aslinya. Aktivitas tersebut untuk mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Program ini akan berlangsung sepanjang Agustus 2019 dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dari KLHK.
Retri Maya selaku Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air mengatakan pihaknya berkomitmen penuh menjadi maskapai yang mendukung pelestarian lingkungan.
Kegiatan translokasi satwa langka ini dilaksanakan secara berkelanjutan dengan menggandeng berbagai institusi maupun LSM, salah satunya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berada dibawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
“Sriwijaya Air membantu melaksanakan translokasi satwa-satwa langka ke berbagai destinasi di Indonesia sebagai salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan free of charge,” ungkap Retri Maya.
Sementara itu, Kepala Balai KSDA Jakarta, Ahmad Munawir mengatakan bahwa BKSDA Jakarta sangat menyambut baik kolaborasi dengan Sriwijaya Air. Dan merasa sangat terbantu, dapat memindahkan beberapa satwa langka ke habitatnya.
“Sriwijaya Air telah menunjukkan komitmen yang besar terhadap pelestarian lingkungan serta satwa langka dengan membebaskan biaya translokasi satwa langka ini ke tiga destinasi tujuan yaitu Timika, Padang dan Ambon," ujar Ahmad.
Ia berharap kolaborasi KSDA Jakarta dan Sriwijaya Air, terus terjalin sebagai bentuk CSR, yang punya dampak besar terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan translokasi atau pemindahan satwa langka yang pertama terjadwalkan pada tanggal 14 Agustus 2019 dengan destinasi akhir Timika.
Hewan langka yang akan dipindahkan ke Timika dari Jakarta yaitu Kura-Kura Moncong Babi sebanyak 61 ekor dengan tujuan akhir Balai Besar KSDA Papua. Pekan depan Sriwijaya Air masih dijadwalkan mendukung translokasi lainnya dengan destinasi akhir ke Padang dan Ambon untuk memindahkan beberapa satwa langka seperti Owa Ungko, Siamang dan Kakatua Tanimbar.
Pengangkutan penyu babi ke habitat aslinya dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air. TEMPO/Sriwijaya Air