Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

5 Mei 2024 | 18.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Doa Our Lady of Akita Pantai Indah Kapuk (PIK 2), Jakarta, resmi dioperasikan pada Sabtu, 4 Mei 2024. Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CEO Agung Sedayu Group Steven Kusumo mengatakan, taman doa ini telah melalui serangkaian tahapan pembangunan yang dimulai pada  25 Agustus 2023 dan pada 30 Oktober 2023 diadakan misa pemberkatan penyelesaian pemasangan atap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dan pada 16 Desember 2023, di selenggarakan misa syukur perdana Taman Doa Our Lady of Akita yang menandakan bahwa keseluruhan pembangunan taman doa ini telah selesai dan dapat digunakan untuk beribadah," ujar Steven dalam keterangan tertulis dikutip Tempo, Minggu, 5 April 2024. 

Steven mengatakan, perjalanan pembangunan Akita PIK 2 dari tahap perencanaan hingga pembangunan banyak diberkati. Dia menyebutkan, pada  Juni 2023, mereka bertemu dengan biarawati-biarawati Akita yang kebetulan salah satunya adalah seorang saksi mata peristiwa di mana Bunda Maria meneteskan airmata. "Tentunya ini adalah sebuah peristiwa Ilahi yang luar biasa dan diciptakanlah sebuah ide untuk membuat Taman Doa Akita yang serupa di Indonesia, di PIK 2.” 

Taman Doa Our Lady of Akita PIK dibuka dengan upacara misa syukur pemberkatan. Acara ini dihadiri oleh jajaran Direksi Agung Sedayu  Group (ASG). 

Penghormatan Bunda Maria 

Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menjelaskan, dalam sejarah Gereja Katolik, tempat-tempat ziarah seperti ini sudah ada sejak awal lahirnya gereja.

"Ada satu kalimat yang sangat penting yaitu ketika Bunda Maria menghadapi  sesuatu yang dia sendiri tidak tahu, sampai dua kali dikatakan, ia menyimpan segala peristiwa itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Itu saya kira sikap iman Bunda Maria di mana pun, juga termasuk Bunda Maria Our Lady of Akita," kata Ignatius. 

PIK 2 menghadirkan Taman Doa Our Lady of Akita sebagai penghormatan kepada Bunda Maria. Penyediaan fasilitas ibadah, serta memudahkan umat Katolik baik dari Indonesia maupun mancanegara untuk dapat berziarah, memanjatkan doa di Taman Doa. 

Selain gereja, Taman Doa Our Lady of Akita dilengkapi dengan The Garden of The Lamb untuk berdoa Jalan Salib, The Garden of Mary yang dikelilingi oleh taman hijau dan kolam, serta berdoa di depan patung Santo Yosef Tidur. 

Didesain Persis Seperti Gereja Aslinya  

Didesain persis seperti gereja aslinya di Akita, bangunan gereja dibuat menyerupai kuil yang  dikerjakan oleh pengrajin lokal Indonesia di Jepara, Klaten, dan Yogyakarta.  

Sementara, Patung Batu Santo Yosef Tidur, Santo Antonius Padua, Santo Peregrinus, dan Patung Batu Bunda Maria dikerjakan oleh pemahat lokal dari Muntilan, Jawa Tengah. Adapun patung Bunda Maria dan Santo Yosef yang terdapat di dalam gereja dibuat langsung oleh daiku asal Jepang, Ichiro Urano yang membangun Gereja Akita di Jepang, dan anak lelakinya Makoto Urano. 

Jadi Destinasi Wisata Rohani 

Taman Doa ini juga menjadi destinasi berwisata bagi umat beragama lainnya di Indonesia dan luar negeri. Tepat bersebelahan dari Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 ini terdapat 2 area komersial. Di salah satu sisi akan dibangun Kawasan Lau Pa Sat yaitu rukan dan Hawker Center terinspirasi dari Lau Pa Sat di Singapura. Di sisi sebelah selatan terdapat juga Rukan Euro Asia, dengan fasad berciri khas bangunan-bangunan di Asia dan Eropa.  

Semua ini menjadi fasilitas pelengkap sekitar Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 agar pengunjung yang datang dari berbagai pelosok negeri, juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Indonesia dan mancanegara setelah selesai berwisata rohani

JONIANSYAH HARDJONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus