Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Safari Indonesia atau TSI berencana membangun tempat rekreasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur. Seperti tempat wisata lain milik TSI, taman rekreasi ini tak hanya untuk hiburan tetapi juga edukasi satwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu diungkapkan Direktur TSI Jansen Manansang di Taman Safari Bogor, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 17 Agustus 2024. Dia mengungkapkan saat ini mereka melakukan pemetaan dalam menentukan calon lokasi Taman Safari di IKN.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya, tahun 2025 mulai pemetaan calon lokasi di IKN, sesuai dengan zona-zonanya," ungkapnya.
Menurut Jansen, di IKN masih terdapat banyak hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai taman marga satwa, seperti halnya Taman Safari Bogor yang berlokasi di kawasan Gunung Gede Pangrango.
"Kira-kira begitulah, karena di sana luas sekali, di ada hutan kotanya, cocok untuk taman safarinya," kata Jansen.
Taman Rekreasi TSI
Taman Safari Indonesia saat ini memiliki taman rekreasi dan situs konservasi kelas dunia yang terletak di enam lokasi yakni, Taman Safari Bogor, Jakarta Aquarium Safari, Taman Safari Bali, Taman Safari Prigen, Solo Safari, serta Safari Beach Batang.
Taman-taman ini memiliki lebih dari 9.325 satwa dari 409 spesies. Setiap tahun taman-taman ini menarik lebih dari 6 juta pengunjung.
Sejak 1980, Taman Safari Indonesia mulai melakukan aksi menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepaskan ribuan satwa kembali ke alam liar. Taman satwa ini dibuka pertama kali di Cisarua Bogor pada 1986 di atas lahan seluas 270 hektare.
Awal dibuka, Taman Safari Indonesia memiliki 400 ekor satwa dari 100 spesies dari 5 benua di dunia. Satwa itu antara lain badak, orang utan, dan harimau. Saat ini, koleksi satwa itu bertambah menjadi 7.000 ekor dari 300 spesies, termasuk sepasang panda yang didatangkan langsung dari Cina dan singa Afrika.
Pilihan Editor: Kondisi Kuda Nil di Taman Safari Bogor yang Diberi Makan Sampah Plastik oleh Pengunjung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini