Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Wisata Iman di Desa Sitinjo adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang patut dikunjungi. Tempat wisata yang dikelilingi perbukitan itu merupakan objek wisata religi yang menyajikan keberagaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana tidak, di kawasan yang memiliki luas sekitar 10 hektare itu memiliki berbagai ornamen keagamaan seperti Vihara Saddhavadana dengan patung Buddha Rupang, Patung Abraham, patung Nabi Musa, Gereja Oikumene, Gua Bunda Maria dan Perahu Nabi Nuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dairi terdiri dari banyak suku bangsa dan agama. Keberagaman tersebut sampai saat ini tetap terpelihara dengan baik dan masyarakatnya hidup rukun dan damai," kata Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu Rabu, 24 Februari 2021.
Taman Wisata Iman atau disingkat TWI yang pembangunannya diprakarsai Bupati Dairi saat itu Master Parulian Tumanggor adalah sebuah tempat wisata religi yang di dalam kawasannya terdapat berbagai rumah ibadah.
Pembangunan Taman Wisata Iman tersebut peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawwar pada 2005, yang menandai dimulainya pembangunan tempat wisata religi satu-satunya di Sumatera Utara itu.
Di Taman Wisata Iman ini pengunjung dapat melihat kisah perjalanan Kehidupan Yesus Kristus yang terdiri dari Kandang Domba di Betlehem, Yesus memberi makan 5.000 orang, Yesus berdoa di Taman Getsmani, 14 tahap perjalanan salib (Via Dolorosa), Bukit Golgata dan Kebangkitan Yesus Kuil Hindu serta Lapangan Manasik Haji dan Masjid.
Bukan hanya ragam bangunan keagamaan saja, pengunjung bisa menikmati keindahan alamnya. Apalagi keindahan itu bisa dijelajahi dengan berjalan kaki.
Sekretaris Dinas Pariwisata Dairi, Besli Pame mengatakan Taman Wisata Iman memang menjadi salah satu alternatif bagi pelancong yang berwisata ke Kabupaten Dairi. Sebelum pandemi melanda Indonesia, jumlah kunjungan ke TWI per bulannya bisa mencapai 10 ribu orang. "Taman ini sempat ditutup selama pandemi dan kembali dibuka Desember 2020, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada setiap pengunjung," kata dia.