Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Tantangan Adipati Dolken Jadi Jurnalis di Manchester City

Di film terbarunya, Adipati Dolken kebagian peran sebagai anak muda Indonesia yang berkarir sebagai jurnalis di klub Liga Inggris, Manchester City.

7 Februari 2020 | 14.20 WIB

Adipati Dolken (Instagram @adipati)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Adipati Dolken (Instagram @adipati)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Aktor Adipati Dolken kembali membintangi film layar lebar. Kali ini dia menjadi bintang utama di film Pemburu di Manchester Biru yang tayang di bioskop sejak Kamis, 6 Februari 2020.

Film garapan Rumah Produksi Inti Makmur International dan Oreima Films ini, diangkat dari novel non fiksi karya Hanif Thamrin. Disutradarai oleh Rako Prijanto, Pemburu di Manchester Biru mengisahkan tentang anak muda Indonesia yang berkarir sebagai jurnalis di klub Liga Inggris, Manchester City.

Adipati Dolken dipercaya memerankan tokoh Hanif. Hanif adalah tokoh utama yang berperan sebagai mantan Direktur Media dan Hubungan Internasional. ”Film ini bukan hanya menghibur, tapi juga mudah-mudahan bisa memberikan motivasi pada penonton, agar terus berjuang meraih mimpi. Seperti yang dilakukan oleh tokoh Hanif,”kata Adipati Dolken, dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis, 6 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rako Prijanto yang duduk sebagai sutradara, terdorong untuk menyutradarai film ini karena mengidolakan Manchester City. Walhasil, menjelang syuting, mereka sempat menyaksikan langsung laga City vs Liverpool. Poster film "Pemburu di Manchester Biru" (ANTARA/Oreima Films)

"Saya dapat menangkap atmosfer di Etihad Stadium, serta komplek City Football Academy, tempat dimana karakter Hanif bekerja setiap harinya. Ada nilai keluarga juga yang bisa diambil dari cerita ini terkait hubungan ayah dan anak, serta budaya merantau urang Minang,” kata Rako.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adipati Dolken menyebut ada tantangan tersendiri saat memerankan tokoh Hanif. "Karena sosok Hanif merupakan seorang jurnalis, Rako menganalogikan jika selama ini kamera menyorot lapangan dimana tekel beterbangan dan gol tercipta, kini kamera diputar balik ke pinggir lapangan untuk menangkap semua aksi dibalik layar sebuah klub Premier League bekerja,” katanya.

Film ini sendiri diklaim kental dengan suasana Inggris dan sepak bola sehingga menjadi sajian yang menarik bagi pencinta sepakbola klub liga Inggris di seluruh Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus