Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Tekad Celine Dion Bisa Bernyanyi Lagi di Atas Panggung

Celine Dion tidak ingin sindrom orang kaku yang dideritanya membatasi dirinya sebagai penyanyi

13 Juni 2024 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Celine Dion menceritakan kondisi stiff person syndrome yang dialaminya sehingga dia harus membatalkan dan menunda konser turnya. Instagram.com/@celinedion

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Celine Dion kerap terbuka tentang sindrom orang kaku atau stiff person syndrom yang dideritanya selama ini. Baru-baru ini, penyanyi berusia 56 tahun ini, mengungkapkan tekadnya akan tetap bernyanyi meskipun harus bertarung dengan masalah kesehatannya tersebut.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya akan kembali ke atas panggung, meskipun saya harus merangkak. Bahkan jika saya harus berbicara dengan tangan saya. Saya akan melakukannya. Saya akan melakukannya," katanya di dalam wawancara dengan pembawa acara Today, Hoda Kotb, pada Selasa lalu, 11 Juni 2024.

Bertekad kembali tampil di atas panggung

Meski dia tidak menyebutkan kapan akan kembali ke panggung, Celine yakin kesempatan itu akan datang. "Aku Celine Dion. Karena hari ini suaraku akan didengar pertama kali, bukan hanya karena terpaksa, atau karena perlu. Tapi karena aku ingin. Dan aku merindukannya," katanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelantun "My Heart Will Go On" itu menyadari kondisi tubuhnya kini berbeda. Dia tahu bahwa pertunjukan tidak selalu harus dilanjutkan. Saat ini dia bertekad untuk mendapatkan suaranya kembali dan berherap penggemarnya akan menyambutnya nanti saat dia kembali tampil di atas panggung.

Terbuka soal kondisi kesehatannya

Sejak dua tahun lalu, ibu tiga anak ini sudah terbuka tentang penyakit langka yang dideritanya. Dia rehat dari aktivitasnya dan menjalani pengobatan. Namun, baru kali ini dia mau mendiskusikan lebih lanjut mengenai apa saja yang dirasakan selama ini.

“Seperti ada yang mencekikmu. Seperti ada yang menekan laring/faring Anda,” ungkap Celine Dion, sambil menjelaskan detailnya. “Jika saya memasak – karena saya suka memasak – jari-jari saya, tangan saya, akan berada pada posisinya. Ini kram, tapi seperti dalam posisi di mana Anda tidak bisa membukanya.

Sindrom orang kaku sendiri merupakan kelainan neurologis progresif langka yang menyebabkan kekakuan otot, kejang, masalah mobilitas, dan sesak napas. Diagnosis penyakit ini juga terhitung rumit, biasanya memerlukan rujukan ke ahli saraf dan tes darah untuk mengetahui antibodi spesifik.

“SPS merupakan suatu kondisi neurologis autoimun yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Apa yang akhirnya terjadi adalah sistem saraf menjadi sangat “bersemangat”, yang pada akhirnya mengarah pada gejala dan tanda yang kita lihat,” kata Scott Newsome, MD, Profesor Neurologi dan Direktur Stiff Person Syndrome Center di Johns Hopkins Medicine kepada Healthline.

Celine Dion sudah merasakan gejala sindrom orang kaku sejak pertengahan tahun 2000-an. Sebagai seorang penyanyi, salah satu gejala yang dirasakan adalah tidak bisa mengendalikan suaranya. 

Hal tersebut yang menyebabkan pertunjukan residensi di Caesar Palace pada tahun 2019 dibatalkan. Penyakitnya kambuh sebelum naik ke atas panggung. Saat itu, pandangannya semakin menyempit, dan ia memilih untuk beristirahat sejenak. Namun, sayangnya, 10 menit yang dirasakan penyanyi tersebut sebenarnya adalah dua jam. “Mereka bilang, 'Celine, pertunjukannya dibatalkan. Orang-orang sudah pergi," ujarnya. 

Perjalanan karier Celine Dion dan penyakit yang dialaminya tersebut juga akan diungkapkan dalam film dokumenter yang dirilis pada Selasa mendatang, 25 Juni 2024.

EW | PEOPLE | TODAY | HEALTHLINE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus