Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Thailand Batalkan Rencana Tagih Biaya Rp133 Ribu ke Wisatawan Asing

Usulan biaya turis asing ini pertama kali diungkapkan pada Februari 2023, dananya untuk pengembangan pariwisata Thailand

11 Juni 2024 | 12.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand membatalkan usulan untuk membebankan biaya pariwisata sebesar THB300 atau sekitar Rp133 ribu kepada turis asing yang datang lewat jalur udara. Pembatalan tersebut diumumkan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usulan biaya pariwisata ini pertama kali diungkapkan pada Februari 2023 untuk meningkatkan pendapatan yang akan digunakan bagi pengembangan pariwisata. Rencana awal, biaya ini akan diberlakukan mulai Juni 2023. Namun, usulan tersebut mendapat penolakan dari swasta sehingga penerapannya ditangguhkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biaya turis kembali mengemuka April lalu setelah destinasi utama Thailand, Phuket dan Pattaya, mengalami overtourism. Dana dari pungutan ini rencananya akan digunakan untuk membangun infrastruktur di daerah lain sehingga pariwisata tidak terpusat ke Phuket dan Pattaya. 

Pendapatan Jangka Pendek

Srettha mengatakan bahwa penerapan biaya turis sebesat THB300 memang akan mendatangkan pendapatan besar, tapi itu jangka pendek. Dalam perspektif yang lebih luas, dia mengatakan bahwa jika lebih banyak wisatawan diizinkan masuk tanpa biaya ini, kemungkinan besar mereka akan mengeluarkan uang untuk berbelanja dan melakukan aktivitas lainnya.

Setiap keputusan harus mempertimbangkan suara seluruh pemangku kepentingan. Menurut Srettha, jika pemerintah dapat memperoleh tambahan pendapatan dari sumber pajak lain, maka dimungkinkan untuk mengalokasikan dana untuk mendukung pariwisata sesuai kebutuhan.

Peringkat Turun 

Thailand mengalami penurunan peringkat dalam indeks pengembangan pariwisata dan perjalanan Forum Ekonomi Dunia (WEF). Tahun ini, Thailand menempati urutan 47 dari 119 negara atau turun enam peringkat dari 2019.

Menanggapi hal tersebut, Srettha mengatakan bahwa dia ingin bersikap konstruktif daripada saling menyalahkan. Pemerintah saat ini bertujuan untuk terus mengembangkan setiap aspek dan menekankan bahwa pariwisata adalah andalan penting yang dapat menghasilkan pendapatan besar bagi negara.

Thailand juga menargetkan menarik 40 juta wisatawan asing pada tahun ini, sama dengan angka sebelum pandemi yang tercatat pada 2019. Mereka juga memproyeksikan pendapatan sebesar 3 triliun baht atau sekitar Rp1.322 triliun dari wisatawan domestik dan asing. 

VN EXPRESS | THE STRAITS TIMES 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus