Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

The 7 Longest Indonesia, Kisah Khansa Syahlaa Mendaki 3 Gunung Tersulit Sulawesi

Simak catatan perjalanan Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading saat mendaki tiga gunung dengan medat berat di Sulawesi.

8 Januari 2022 | 13.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading sampai di puncak Gunung Kabentonu dalam rangkaian ekspedisi The 7 Longest Indonesia. Dok. Khansa Syahlaa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaki gunung muda Khansa Syahlaa, 15 tahun, bersama ayahnya Aulia Ibnu, dan tim dari Organisasi Pecinta Alam Kirana Sawerigading berhasil mendaki tiga puncak gunung yang dikenal paling sulit di Sulawesi. Dalam rangkaian ekspedisi The Longest Indonesia, mereka sampai di puncak Gunung Toelangi (3.016 mdpl), puncak Gunung Baliase (2.894 mdpl), dan puncak Gunung Kabentonu (2.886 mdpl).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga gunung tersebut terbentang di wilayah Masamba dekat perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Ekspedisi 7 Longest Indonesia adalah pendakian dengan tujuh rute terpanjang di Indonesia. Dalam mendaki tiga puncak gunung itu, Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading mengambil rute melalui Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Mereka menempuh perjalanan selama 12 hari, mulai 21 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut catatan perjalanan Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading:

  • Metode survival dalam pendakian
    Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading berhasil mencapai Puncak Gunug Toelangi pada hari kelima dan Puncak Gunung Baliase di hari keenam. Perjalanan yang memakan waktu belasan hari dengan medan yang sulit dan sumber daya air terbatas membuat para pendaki harus menerapkan metode survival dan strategi yang matang. Para pendaki menanam logistik dan menampung air hujan untuk minum.

    Setelah mendacai puncak Gunung Baliase, mereka mulai membuka jalur menuju puncak Gunung Kabentonu yang telah tertutup semak belukar karena bertahun-tahun tak didaki. Pendakian terakhir ke gunung ini pada 2012 atau sembilan tahun lalu. Butuh dua hari hanya untuk membuka jalur menuju tempat perkemahan terakhir yang berjarak sekitar 1,3 kilometer menuju puncak.

    Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading sampai di puncak Gunung Toelangi dalam rangkaian ekspedisi The 7 Longest Indonesia. Dok. Khansa Syahlaa

    Para pendaki memutuskan menerapkan strategi mendaki tektok. Summit attack, lalu langsung turun kembali ke perkemahan. Mereka meninggalkan barang-barang di tenda dan hanya membawa peralatan yang penting. Kabut amat tebal membuat proses pembukaan jalur menjadi lebih sulit. Mereka sampai di salah satu titik di Gunung Kabentonu pukul 15.00 waktu setempat. Namun itu bukanlah titik tertinggi gunung tersebut. Musababnya, Gunung Kabentonu memiliki empat puncak.

    Mereka punya dua pilihan. Pertama, turun ke perkemahan dan kembali mendaki esok hari. Kedua, bertahan di ketinggian tersebut dengan peralatan dan perbekalan seadanya lalu melanjutkan pendakian esok pagi. Berdasarkan perhitungan GPS dan peta aktual, jarak dari titik tersebut sampai pundak Gunung Kabentonu hanya sekitar 195 meter lagi. Pada pendaki memutuskan bertahan di titik itu.

    Khansa Syahlaa, Aulia Ibnu, dan tim Pecinta Alam Kirana Sawerigading sampai di puncak Gunung Baliase dalam rangkaian ekspedisi The 7 Longest Indonesia. Dok. Khansa Syahlaa

    Bermalam dengan satu tenda, satu flysheet (pelindung tenda terbuka), dan makanan seadanya yang dibagi untuk sebelas orang. Malam itu, angin begitu kencang dan dingin menusuk tulang. Tanpa sleeping bag, tak bermatras, hanya mengenakan pakaian lapangan yang basah, dan logistik seadanya, yakni tiga minuman sereal, lima mi instan, wafer, beberapa kaleng susu, dan jelly. Esok pagi cuaca begitu cerah. Mereka berhasil mencapai puncak Gunung Kabentonu pada 29 Desember 2021.

  • Ular hitam, bangkai anoa, dan hutan lumut yang indah
    Sepanjang perjalanan, tim pendaki melewati vegetasi yang rapat dan lembap. Pacet penghisap darah melekat sudah biasa. Khansa Syahlaa tak sengaja menginjak ular berwarna hitam. Beruntung ular itu tidak menggigitnya. Ada pula bangkai anoa yang belum lama mati serta telaga yang tampaknya belum pernah tersentuh.

    Hutan lumut. Dok. Khansa Syahlaa

    Ada pula hutan lumut yang menakjubkan seperti di negeri dongeng. Hamparan lumut menyelimuti pepohonan, sehingga semuanya tampak hijau, adem, dan nyaman. Tim pendaki juga melewati padang savana di jalur menuju puncak Gunung Kabentonu. Bunga edelweis dan jamur warna-warni mudah ditemui di sepanjang rute.

    Mereka sempat singgah di Danau Karoue yang indah dan sungai Tambuke yang besar saat menyusuri jalur pulang. Sungai ini menjadi penyelamat karena pada hari terakhir mereka sudah sangat kelelahan dan kehabisan air.

    Danau Karoue. Dok. Khansa Syahlaa

  • The 7 Longest Indonesia
    Persiapan ekspedisi The 7 Longest Indonesia ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Khansa Syahlaa menjalani latihan fisik rutin dan beberapa kali maraton pendakian seperti 7 Summits Sembalun, 7 Summits Wonosobo, Bandung, dan pendakian Gunung Lawu.

    Expedisi ke Gunung Toelangi, Gunung Baliase, dan Gunung Kabentonu, ini merupakan yang keenam dari rangkaian perjalanan tujuh gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Indonesia atau The 7 Longest Indonesia yang telah dicapai oleh Khansa Syahlaa. Pegunungan itu adalah Leuser di Aceh, Argopuro di Jawa Timur, Gandang Dewata di Sulawesi Barat, Gunung Sojol di Sulawesi Tengah, dan Gunung Patah di Bengkulu. Rata-rata lama penjelajahan mencapai tujuh sampai sepuluh hari di dalam hutan. Setelah ini, Khansa Syahlaa akan mendaki Gunung Trikora di Papua sebagai akhir penutup ekspedisi The 7 Longest Indonesia.

Baca juga:
Khansa Syahlaa Mendaki Gunung Saat Pandemi Covid-19, Simak Tipsnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus