Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

The Kaldera Danau Toba, di Baliknya Ada Bantuan Urang Bandung

Destinasi wisata baru di sekitar Danau Toba, The Kaldera sudah diresmikan. Meski begitu, tempat wisata ini baru dibuka untuk umum pada Juni 2019.

6 April 2019 | 06.17 WIB

Pemandangan Danau Toba yang terlihat dari The Caldera Toba Nomadic Escape. TEMPO | Iil Askar Mondza
Perbesar
Pemandangan Danau Toba yang terlihat dari The Caldera Toba Nomadic Escape. TEMPO | Iil Askar Mondza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Toba Samosir - The Kaldera - Toba Nomedic Escape yang berada di Lahan Zona Otorita Pariwisata Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, resmi diluncurkan pada Kamis, 4 April 2019. Meski sudah diresmikan, destinasi wisata baru tersebut baru dibuka untuk umum pada Juni mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca: 3 Rute Menuju The Caldera, Wisata Baru di Danau Toba

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba atau BPODT, Arie Prasetyo beralasan ingin melakukan promosi yang lebih masif sebelum membuka lokasi wisata itu ke publik. "Kami akan mengundang travel blogger, influencer, dan berbagai komunitas untuk menikmati suasana di sini,” kata Arie Prasetyo di sela peluncuran The Kaldera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arie menjelaskan promosi merupakan bagian penting dalam upaya manggaet wisatawan. Terlebih nama The Kaldera Resort dengan Danau Toba mempunyai branding yang cukup kuat. Sebab itu, promosi menjadi fokus utama setelah peluncuran hingga akhir Mei 2019. Mengenai biaya retribusi bagi para pengunjung, Arie Prasetyo mengatakan angkanya masih dibahas. “Tarif masuknya sedang dihitung,” ucap Arie.

Pemandangan Danau Toba bagian barat. TEMPO | Iil Askar Mondza

Selain menggencarkan promosi, waktu dua bulan ini juga digunakan untuk memantapkan kepengelolaan The Kaldera. Pihak Badan Pelaksana Otorita Danau Toba akan dibantu oleh tim dari Bandung yang telah sukses mengembangkan destinasi nomadic tourism Orchid Forest Cikole di Lembang, Jawa Barat. Perbantuan untuk promosi destinasi wisata nomadic ini merupakan diinstruksikan dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

CEO Orchid Forest Cikole, Maulana 'Barry' Akbar mengatakan Orchid Forest Cikole itu adalah pilot project yang cukup berhasil, kolaborasi antara pemerintah dengan swasta. "Proyek ini diapresiasi Pak Menteri dari segi postioning dan atraksinya, sehingga kami Tim Bandung diminta bantuan sampai proses kickoff The Kaldera selama dua bulan,” kata Maulana 'Barry' Akbar di The Kaldera.

Barry menjelaskan, pariwisata sangat bergantung kepada daya tarik. Secara umum, daya tarik bagi sebuah destinasi wisata terdiri dari budaya, alam, dan kreativitas manusia. Ketiga faktor tersebut harus bisa dianalisis sehingga menciptakan arah branding yang ingin dibangun. Dari tiga unsur tadi, Barry menilai The Kaldera sudah punya modal yang kuat untuk menjadi destinasi unggulan, yakni daya tarik budaya dan alam yang diangkat menjadi karakter yang ditonjolkan. Di The Kaldera, Tim Bandung, menurut Barry, akan membantu perihal desain landscape, penanaman, hingga pemetaan area wisata.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus