Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Sebut Pembangunan Fisik Taman Sains di Sumatera Utara Bakal Rampung Oktober

Luhut mengatakan bangunan utama taman sains atau TSHT2 sudah terlihat bentuknya. TSHT2 diklaim bakal menjadi kawasan riset terbesar di Indonesia.

20 Juli 2022 | 07.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Luhut Binsar Panjaitan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau perkembangan sejumlah infrastruktur penunjang di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba dan sekitarnya. Salah satunya Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luhut memeriksa progres pembangunan kawasan tersebut. "Tim optimis seluruh bangunan sudah berdiri pada Oktober yang akan datang. Kemudian pada awal triwulan kedua 2023, seluruh fasilitas pada pembangunan tahap satu sudah dapat selesai dan bisa difungsikan," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa malam, 19 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia berujar ada berbagai perkembangan pesat di area TSTH2 itu. Beberapa bangunan utama sudah terlihat bentuknya, seperti screenhouse, greenhouse, pagar batu yang mengelilingi TSTH2, dan jalan yang berada dalam kawasan TSTH2.

Luhut menjelaskan pembangunan TSTH2 yang berada dalam kawasan hutan itu, memiliki tujuan khusus, yakni penelitian dan pengembangan. Menurut dia, kini TS2TH2 sudah berubah sedikit demi sedikit.

Infrastruktur pendukung penting, yaitu aliran listrik, membuat suasana di proyek TSTH2 tidak gelap lagi. Kemudian jaringan telekomunikasi GSM, kata dia, sudah tersambung dengan cukup baik. Sehingga, para pekerja di kawasan itu bisa bekerja dengan nyaman lantaran dapat berkomunikasi dengan keluarga masing-masing. 

"Sesuatu yang belum bisa dilakukan di kawasan ini pada dua bulan sebelumnya," tuturnya. 

Ia berharap TSTH2 mampu menjadi kawasan riset unggulan, pusat konservasi, serta pengembangan obat herbal dan hortikultura. Luhut ingin riset untuk herbal genomic dapat dikembangkan di sana, menjadi tempat pemuliaan tanaman hortikultura, konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia, serta analisis genetik untuk pembiakan.

Luhut mengungkapkan TSTH2 telah bekerja sama dengan National Development and ReformCommission (NDRC) Cina dan Beijing Genomic Institute mendirikan laboratorium bersama untuk konservasi dan inovasi tanaman herbal. "Melalui pendekatan berbasis genetik, kita berharap bisa segera mendapatkan bibit unggul dari tanaman, salah satunya bawang putih yang sesuai dengan agroklimatologi dan karakteristik lahan setempat," kata Luhut.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan riset teknologi herbal dan hortikultura paling cocok dikembangkan di TSHT2. Ia mengklaim TSHT2 bakal menjadi kawasan riset terbesar di Indonesia. 

Selain taman sains, Luhut meninjau pengembangan Bandar Udara Sibisa. Saat ini terdapat tiga pekerjaan pembangunan, yaitu fasilitas sisi bandara, pembangunan gedung terminal, dan pembuatan pagar batas lahan Bandara Sibisa. Luhut mengaku masih ada beberapa isu yang perlu pemerintah kendalikan saat ini. "Akan segera kami selesaikan supaya bandara dapat segera beroperasi,” ujar Luhut. 

Kemudian, ia mengunjungi Pelabuhan Balige untuk melihat kesiapan balap F1 Boat Race (H20). Ia menuturkan kawasan pelabuhan dan lapangan Sisingamangaraja akan dijadikan area wet paddock dan dry paddock. Adapun penataan kawasan itu akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Kementerian Perhubungan, kata Luhut, sedang merapikan kawasan pelabuhan untuk ditempatkan sebagai kantor panitia dan penyediaan alat transportasi untuk logistik kegiatan. “Saya titip kepada Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan utamanya Bupati Kabupaten Toba untuk segera merapikan kawasan ini dan pastikan dijaga kebersihannya,” ucapnya. 

Menurut Luhut, F1 H20 akan mendorong pertumbuhan pariwisata dan peningkatan ekonomi di Danau Toba, khususnya sekitar kawasan Balige. Potensi ekonomi, kata dia, bisa masuk dari promosi sponsor, paket tur wisata, penjualan cinderamata, atau juga paddock tour. "Jadi saya juga minta dukungannya dari masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini,” kata Luhut. 

Luhut bersama Deputi Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti juga mengunjungi salah satu bank sampah di kawasan tersebut, yaitu Bank Sampah Tarhilala. Bank Sampah ini berfokus pada pengelolaan sampah daur ulang. 

Ia mengatakan sejak Maret 2022, Bank Sampah Tarhilala sudah mendaur ulang 18 ton sampah. Menurut Luhut, dengan adanya pembuangan sampah sebanyak 58 ton per hari, maka pengelolaan sampah ini masih dibutuhkan di berbagai tempat di DPSP Danau Toba. Untuk itu, ia meminta dibuat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

"Coba kita buat TPST di Kabupaten Simalungun. Kami coba satu dulu di sana. Kami kejar itu sampai Oktober, nanti Oktober kami ke sini, sudah bisa kami cek lagi," tutur Luhut.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus