Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Tiga Cagar Biosfer di Indonesia Ini Diakui UNESCO, Tengok Keunikannya

Ketiga cagar biosfer Indonesia yang diakui UNESCO tersebut memiliki keunikannya masing-masing.

30 Oktober 2020 | 11.31 WIB

Taman laut Bunaken , Manado. TEMPO/Pruwanto
Perbesar
Taman laut Bunaken , Manado. TEMPO/Pruwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB atau UNESCO menetapkan tiga cagar biosfer Indonesia, yaitu Bunaken Tangkoko Minahasa, Karimunjawa Jepara Muria dan Merapi Merbabu Menoreh sebagai UNESCO Biosphere Reserves dalam sidang International Coordinating Council of the Man and the Biosphere Programme pada 27-28 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Surya Rosa Putra mengatakan ketiga cagar biosfer tersebut berhasil masuk ke dalam daftar UNESCO setelah mendapat penilaian positif dari Advisory Committee dan setujui seluruh anggota ICC-MAB. "Sidang menetapkan sejumlah 24 proposal cagar biosfer baru pada pertemuan tersebut, termasuk cagar biosfer Indonesia," kata dia, Kamis, 29 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara keseluruhan terdapat 714 UNESCO biosphere reserves yang tersebar di 129 negara.

Ketiga cagar biosfer Indonesia yang diakui UNESCO tersebut memiliki keunikannya masing-masing.

Cagar Bunaken Tangkoko Minahasa merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya. Alam bawah laut Bunaken memiliki 390 spesies terumbu karang, 3.000 spesies ikan, spesies alga dan spesies rumput laut.

Bunaken juga setidaknya memiliki 40 spot menyelam yang membuatnya seolah menjadi surga para penyelam. Reruntuhan kapal Jerman yang kini sudah ditumbuhi terumbu karang memiliki keunikan tersendiri bagi penyelam.

Cagar biosfer Karimunjawa-Jepara-Muria adalah ekosistem unik yang merupakan gabungan kepulauan, dataran rendah dan pegunungan. Tersohor dengan lautnya yang indah, Karimunjawa menyimpan 400 spesies fauna laut dengan ragam ikan hias yang hidup di terumbu karang.

Foto udara sebuah resor dengan fasilitas kolam renang yang masih dalam tahap pembangunan di Pulau Tengah, Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, Senin, 29 Juli 2019. Warga yang tergabung di dalam Komunitas lingkungan Alam Karimun (Akar) menilai bangunan permanen serta pemancangan dermaga yang dapat merusak terumbu karang. ANTARA

Di sekelilingnya juga ada gunung-gunung seperti gunung Gede dan gunung Maming. Beberapa perbukitan juga menjadi salah satu daya tarik Karimunjawa.

Adapun cagar Merapi Merbabu Menoreh merupakan ekosistem hutan pegunungan yang menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Jawa. Gunung-gunung ini juga menjadi favorit para pendaki dan wisatawan untuk menikmati alamnya yang masih asri.

Bagi Indonesia, penetapan cagar biosfer tidak hanya bertujuan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup namun juga untuk memberi manfaat sosial-ekonomi pada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Dengan penetapan tiga cagar biosfer, saat ini, Indonesia telah memiliki total 19 UNESCO Biosphere Reserves yang tergabung dalam World Network of Biosphere Reserve (WNBR).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus