Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ajang kompetisi memasak paling bergengsi di Indonesia yakni MasterChef Indonesia (MCI) akhirnya kembali hadir dengan musim ke-12. Sejak Sabtu, 8 Februari 2025, para kontestan kembali beraksi di dapur, berusaha memukau para juri dengan kreasi terbaik mereka. Tahun ini, Chef Juna dan Chef Renatta didampingi oleh juri baru, Chef Rudy Choirudin, yang siap menilai kontestan dengan ketajaman rasa dan pengalaman kulinernya. Lantas, bagaimana kah sosok dari ketiga orang juri musim ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak pertama kali tayang pada 2011, MasterChef Indonesia telah menjadi salah satu acara kompetisi memasak yang paling dinantikan oleh pecinta kuliner dan televisi. Setiap musimnya selalu menghadirkan tantangan seru, persaingan ketat, serta momen-momen emosional yang membuat penonton ikut terbawa suasana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut profil dari ketiga juri Master Chef Indonesia season 12.
Chef Juna
Junior Rorimpandey atau yang lebih dikenal dengan panggilan Chef Juna merupakan seorang koki yang lahir pada 20 Juli 1975 di Manado, Sulawesi Utara. Merujuk pada laman resmi Universitas Trisakti, Chef Juna ternyata pernah berkuliah di Universitas tersebut tepatnya Fakultas Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Angkatan 1993.
Namun melalui podasct bersama Kanal YouTube Ray Janson Radio, Juna mengaku bahwa ia tidak lulus serta memiliki rekam jejak yang cukup buruk di masa-masa mudanya hingga membawanya meniti karir di Amerika Serikat (AS). Pada awalnya ia berangkat ke AS dengan tujuan untuk sekolah pilot, sayangnya hal tersebut juga tidak berjalan dengan lancar. Juna pun bercerita bahwa ia menghadapi berbagai situasi yang sulit termasuk kekurangan dana dan krisis moneter di Indonesia yang membuatnya memutuskan mencoba bertahan di AS.
Dari sanalah ia akhirnya membelokkan karirnya yang dimulai sebagai seorang kurir Pizza, kemudian seorang pelayan, sampai akhirnya menjadi seorang Master Sushi. Seiring berjalannya waktu, ia pun semakin memperkuat latar belakangnya di dunia kuliner dengan berbagai pengalaman panjang di dunia restoran fine dining, baik di dalam maupun luar negeri.
Setelah ia menjadi juri Master Chef Indonesia, namanya pun kian melejit terlebih dengan gayanya yang tegas dan kritis. Gaya kepemimpinannya yang disiplin serta komentarnya yang tajam menjadikannya sosok yang disegani oleh para kontestan. Ia juga diketahui telah mengundurkan diri dari jabatannya yaitu Executive Chef di Restoran Jack Rabbit Jakarta pada akhir Juli 2011.
Pada 2022, jenama rice box yang menawarkan sajian comfort food bernama Dailybox yang berada di bawah naungan PT Sendok Garpu Internasional menghadirkan kolaborasi antara Chef Juna dan Chef Renatta Moloek lewat program bernama Kisarasa yang diunggah di akun Kanal YouTube dengan nama sama.
Program ini menampilkan keseluruhan perjalanan Juna dan Renatta dalam menelusuri latar belakang dari bahan-bahan masakan nusantara yang kaya akan rempah, cara pembuatan, kisah inspiratif dari para pembuatnya dan cerita menarik lainnya. Hingga kini kanal YouTube Kisarasa memiliki pengikut mencapai 434 ribu pengguna.
Renatta Moeloek
Selanjutnya ada Renatta Moeloek yang mengisi slot satu-satunya juri perempuan di galeri MasterChef Indonesia sejak ia bergabung di season kelima atau pada 2019. Pemilik nama lengkap Puti Renatta Ratnasari Moeloek merupakan seorang koki kelahiran 17 Maret 1994 di Jakarta.
Ia menempuh pendidikan di Le Cordon Bleu Culinary Art Paris, Prancis dan lulus tahun 2014. Sementara itu, kehidupan pribadi Renatta tak begitu banyak diumbar ke publik. Namun, ia beberapa kali tampil di Kanal YouTube termasuk milik rekannya sesama juri Master Chef Indonesia, Arnold Poernomo. Dalam episode berjudul Harta, Tahta, Renatta yang diunggah pada 19 Oktober 2020, Renatta dan Arnold mengobrol sejumlah hal terutama berbagai pertanyaan warganet yang ditujukan kepada Renatta.
Mengenai karirnya sebagai juri MCI, Renatta mengaku bahwa awalnya tidak langsung mengiyakan tawaran untuk menjadi juri MCI pasalnya saat kembali ke Indonesia sekitar tahun 2015 Renata ingin fokus berkarir di industri kuliner terutama dalam bidang private dining atau restaurant. Namun pada akhirnya ia memilih menyetujui tawaran tersebut.
Di sisi lain, banyak pula yang bertanya-tanya mengenai luka bakar di beberapa bagian tubuh Renatta, ternyata luka ini dia dapatkan sebelum terjun ke dunia dapur. Ia menceritakan bahwa saat berumur 18 tahun kompor di apartemennya meledak sehingga menyebabkannya memiliki luka bakar di area perut, kaki, lengan. Alih-alih membuatnya trauma dengan kompor maupun api, ia mengaku bahwa kejadian tersebut membuatnya lebih berhati-hati terutama ketika mencium bau gas bocor.
"Actually trauma ngeliat api dan kompor enggak sih, tapi kalau udah ngeliat kayak gas bocor bau gas bocor, pasti udah kayak mundur, mundur dikit, bentar, bentar," ungkapnya diselingi tawa. "Justru jadinya lebih hati-hati sekarang sama gas." Ia mengungkap memerlukan waktu pemulihan hingga satu tahun lantaran luka bakar yang cukup parah.
Adapun kerja sama antara Chef Renatta dengan Dailybox sudah terjalin cukup lama yakni pada 2020 dan telah menghasilkan beberapa menu yang menjadi kecintaan penggemar ricebox, termasuk Lidah Cabe Ijo dan Sapi Sambal Kluwek.
Rudy Choirudin
Kejutan baru di musim ke-12 Master Chef Indonesia adalah absennya penampilan Arnold Poernomo yang ternyata digantikan oleh Chef legendaris Indonesia yaknis Rudy Choirudin. Chef Rudy adalah sosok yang sangat familiar bagi kalangan yang lahir pada tahun 90an hingga 2000an awal, mengingat popularitasnya dalam mengisi berbagai program acara TV di bidang kuliner dan menjadi kenangan masa kecil bagi banyak orang.
Chef Rudy juga dikenal karena memiliki Kanal Youtube bernama Simple Rudy TV yang menyajikan banyak resep makanan khas Indonesia dengan durasi video yang singkat tetapi jelas dan padat. Hingga kini, kanal youtube Simple Rudi TV memiliki 548 ribu pengikut. Tak hanya itu, sosok Rudy Choirudin juga terkenal sebagai penulis buku di bidang kuliner, adapun beberapa buku yang ia tulis ialah:
Cipta Aroma Rasa (1999) yang berisi 32 resep dengan aroma dan rasa menjanjikan, dari aneka lauk yam, ikan dan daging hingga hidangan selingan berupa kue manis, cake, snack asin, dan ada juga puding sebagai hidangan penutup.
Hidangan Nusantara (2000) yang memuat lebih dari 50 resep masakan daerah, sekaligus usaha Rudy untuk mengangkat dan memperkenalkan masakan daerah agar dikenal dan digemari tidak hanya oleh masyarakat Indonesia sendiri, tetapi juga masyarakat dunia.
Resep Praktis dengan Bumbu Dasar Merah (2001) yang berisi 60 variasi masakan berbumbu dasar merah berupa tumisan, kuah bersantan hingga jenis masakan dikukus dan ditim.
Foto 
