Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan hukum antara Blake Lively dan Justin Baldoni masih bergulir. Setelah Lively mengajukan gugatan pada Jumat, 20 Desember 2024, tim Baldoni membalas dengan tuduhan bahwa sang aktris justru melancarkan kampanye hitam untuk merusak reputasi sutradara Hollywood itu. Baldoni kini merencanakan gugatan balik atas pencemaran nama baik usai Lively melaporkan dugaan pelecehan seksual di lokasi syuting film It Ends with Us (2024).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengacara Justin Baldoni, Bryan Freedman, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak hanya palsu, tapi juga bagian dari upaya manipulasi media yang disengaja. Dalam wawancara dengan Deadline, ia mengatakan, “Selama lebih dari 30 tahun praktik hukum, saya belum pernah melihat perilaku seburuk ini, yang sengaja dipicu melalui manipulasi media,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Freedman juga mengumumkan bahwa timnya akan segera mengajukan gugatan balik terhadap Blake Lively begitu pengadilan dibuka pada awal tahun baru. Ia menambahkan bahwa fakta-fakta yang akan terungkap dalam gugatan tersebut bakal mengejutkan banyak pihak.
Bantahan Tim Publisis Blake Lively
Tuduhan dari tim Baldoni mengarah pada publisis Blake Lively, Leslie Sloane, yang diklaim menyebarkan cerita tentang keluhan sumber daya manusia (HR) di lokasi syuting film tersebut. Informasi itu, kata Freedman, digunakan untuk menciptakan persepsi negatif terhadap Baldoni di mata publik.
Namun, Sloane dengan tegas membantah tuduhan itu. Dalam pernyataannya kepada People, ia menyebut klaim Baldoni tidak berdasar. “Jelas bahwa Tuan Baldoni dan Wayfarer Associates mencoba menyudutkan saya dengan menyebarkan klaim palsu bahwa saya memulai cerita tentang keluhan HR di lokasi syuting. Itu tidak benar,” kata Sloane.
Sloane juga menyarankan agar publik membaca dokumen gugatan yang diajukan oleh Lively, serta gugatan tambahan dari Jonesworks LLC dan Stephanie Jones—mantan rekan tim PR Baldoni—yang ia sebut mengungkap detail upaya pencemaran nama baik terhadap Lively.
Menurut Sloane, informasi yang beredar justru berasal dari kerabat anggota tim PR Baldoni yang bekerja untuk New York Post. Sloane menambahkan, "Silahkan baca gugatan Blake Lively dan Jonesworks LLC, serta Stephanie Jones, yang menjelaskan detail kampanye melawan klien saya."
Awal Mula Gugatan Blake Lively
Kasus ini bermula ketika Blake Lively melaporkan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di lokasi syuting It Ends with Us, sebuah adaptasi dari novel karya Colleen Hoover. Dalam gugatan setebal 80 halaman yang diajukan Lively ke yang diajukan kepada California Civil Rights Department, bintang Hollywood itu menuduh Baldoni—yang juga menjabat sebagai produser dan sutradara melakukan pelecehan seksual.
Selain itu, dalam laporan tersebut ia juga menuding Baldoni serta beberapa anggota tim produksi juga melancarkan kampanye hitam untuk merusak nama baiknya. Lively juga mengklaim bahwa upaya tersebut melibatkan penyebaran informasi palsu ke media untuk mengurangi kredibilitasnya.
Pemeran serial Gossip Girl (2007) itu juga menuduh Baldoni pernah menunjukkan gambar dan video eksplisit kepada dirinya serta staf lainnyan di lokasi syuting. Lively juga mengklaim bahwa Baldoni pernah bertanya tentang kehidupan seksual pribadinya. Tuduhan ini muncul beberapa bulan setelah rumor perseteruan antara kedua bintang tersebut menyebar di kalangan media.
Baldoni, melalui pengacaranya Bryan Freedman telah membantah tuduhan tersebut. Melalui pernyataannya pada 21 Desember lalu, Freedman menyebut tuduhan Lively adalah upaya untuk memperbaiki reputasinya yang buruk. “Tuduhan tersebut sangat salah, mengada-ada, dan sengaja dilebih-lebihkan dengan niat untuk merusak reputasi publik,” ungkapnya, dilansir dari People.
DEADLINE | PEOPLE | DAILY MAIL