Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tingginya Kunjungan Wisata Tak Menjamin Peningkatan Lama Tinggal di Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta yang tak memiliki destinasi bentang alam, pariwisata bergantung pada tiga aspek penting yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas.

16 Agustus 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kampung wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyaarta - Tingginya tingkat kunjungan wisata tak selalu menjamin stabil atau meningkatnya lama tinggal (length of stay) wisatawan di Kota Yogyakara. Tahun ini, jumlah wisatawan naik namun lama tinggalnya menurun dibandingkan dengan 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu diungkapkan Sekretaris Badan Perencanaan Daerah atau Bappeda Kota Yogyakarta Tri Retnani. Ia membeberkan pendataan kunjungan pariwisata di Kota Yogyakarta sepanjang 2023 hingga pertengahan 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara tahun 2023 sebanyak 7.279.908 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 309.674 orang sehingga totalnya sekitar 7,5 juta wisata wisatawan. Saat itu, lama tinggal wisatawan rata rata tercatat 1,87 hari.

Kondisi ini tak terlalu berbeda jauh dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta tahun 2022. Di mana kunjungan saat itu tercapai 7,4 juta wisatawan dengan rata rata lama tinggal 1,86 hari.

"Namun memasuki tahun 2024, meskipun kunjungan wisata terpantau masih tinggi hingga Juni, lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta menurun menjadi 1,7 hari," kata Tri, Kamis, 15 Agustus 2024.

Bergantung pada tiga aspek

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto pun mengungkap, dengan kondisi Kota Yogyakarta yang tak memiliki destinasi bentang alam, pariwisata bergantung pada tiga aspek penting yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas.

Kota Yogya yang secara geografis luas wilayahnya hanya 32,8 kilometer persegi, maka perlu memperkuat narasi dan atraksi untuk mengikat wisatawan secara emosional maupun material.

“Menawarkan atraksi melalui agenda tahunan yang ditunggu-tunggu, akan menumbuhkan kedekatan emosional dengan wisatawan sehingga mereka selalu punya alasan untuk kembali lagi ke Yogyakarta," ujar dia.

Kampung Wisata di Tengah Kota

Untuk mengerek lama tinggal wisatawan itu, Sugeng mengatakan juga dengan memperkuat branding spot yang menarik. Salah satu yang perlu disentuh yakni kampung wisata di 14 kecamatan Kota Yogyakarta. Baru segelintir kampung wisata di Kota Yogyakarta yang dikenal wisatawan, misalnya di Kotagede dan Kotabaru yang memiliki situs situs bersejarah masa kerajaan Mataram juga cagar budaya kolonial Belanda.

Direktur Jogja Tourism Training Center, Hairullah Ghazali mengatakan, di tahun 2023 Kota Yogyakarta memang sempat menjadi kota pilihan nomor satu masyarakat Indonesia untuk berwisata berdasarkan survei Good Stats.

“Wisatawan memilih Kota Yogyakarta sebagai destinasi saat libur panjang maupun akhir pekan selama ini karena aksesibilitas dan amenitas yang sangat mendukung. Tapi untuk lama tinggal, yang sebenarnya perlu digarap serius adalah daya tarik wisata dari atraksi atau event yang digelar, harus semakin  gencar," kata Hairullah.

Mila Novita

Mila Novita

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus