Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Tradisi Makan Dekat Mata Air Sambut Ramadan di Tanah Datar

Masyarakat Pangian, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menyambut kedatangan Ramadan dengan mengadakan tradisi makan bersama.

14 Mei 2018 | 17.01 WIB

Masyarakat makan bersama dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan yang disebut dengan tradisi pajak-pajak. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Antaranews.com/Syahrul R.
Perbesar
Masyarakat makan bersama dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan yang disebut dengan tradisi pajak-pajak. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Antaranews.com/Syahrul R.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Batusangkar - Masyarakat Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menyambut kedatangan Ramadan 1439 Hijriah dengan mengadakan tradisi pajak-pajak. Ini adalah tradisi makan bersama di dekat mata air atau kebun milik warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Tradisi ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat menjelang masuknya bulan suci Ramadan,” kata salah seorang tokoh masyarakat, Arfianto Datuak Tan Kayo, di Batusangkar, Sabtu, 11 Mei 2018. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan silaturahmi serta bermaaf-maafan.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Afrianto menyebutkan tradisi ini sudah ada sejak lama dan merupakan peninggalan nenek moyang. Biasanya diadakan di lokasi yang dekat dengan sumber air. “Sebab, setelah makan-makan akan dilanjutkan dengan mandi-mandi.”

Dalam pelaksanaannya, setiap orang memiliki peran masing-masing. Kaum pria, misalnya, mencari ikan di sungai. Sedangkan para wanita atau kaum ibu mempersiapkan keperluan memasak, sementara anak-anak mencari kayu bakar untuk memasak makanan. Adapun mengenai dana ditutup patungan warga.

Akademisi Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi, Dr Gazali, menjelaskan, pada dasarnya, Islam tidak mengenal ritual ataupun tradisi balimau atau yang lain dalam menyambut Ramadan. Namun tradisi yang berkembang di masyarakat tidak bisa dianggap salah. “Karena Islam juga menyuruh umatnya untuk mensucikan diri serta menjaga silaturahmi,” ujarnya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus