Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Batusangkar - Masyarakat Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menyambut kedatangan Ramadan 1439 Hijriah dengan mengadakan tradisi pajak-pajak. Ini adalah tradisi makan bersama di dekat mata air atau kebun milik warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Tradisi ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat menjelang masuknya bulan suci Ramadan,” kata salah seorang tokoh masyarakat, Arfianto Datuak Tan Kayo, di Batusangkar, Sabtu, 11 Mei 2018. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan silaturahmi serta bermaaf-maafan.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Afrianto menyebutkan tradisi ini sudah ada sejak lama dan merupakan peninggalan nenek moyang. Biasanya diadakan di lokasi yang dekat dengan sumber air. “Sebab, setelah makan-makan akan dilanjutkan dengan mandi-mandi.”
Dalam pelaksanaannya, setiap orang memiliki peran masing-masing. Kaum pria, misalnya, mencari ikan di sungai. Sedangkan para wanita atau kaum ibu mempersiapkan keperluan memasak, sementara anak-anak mencari kayu bakar untuk memasak makanan. Adapun mengenai dana ditutup patungan warga.
Akademisi Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi, Dr Gazali, menjelaskan, pada dasarnya, Islam tidak mengenal ritual ataupun tradisi balimau atau yang lain dalam menyambut Ramadan. Namun tradisi yang berkembang di masyarakat tidak bisa dianggap salah. “Karena Islam juga menyuruh umatnya untuk mensucikan diri serta menjaga silaturahmi,” ujarnya.
ANTARA