Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Thessaloniki, kota di Yunani, akhirnya memiliki sistem transportasi bawah tanah setelah tertunda puluhan tahun. Selama proses pembangunan jalur kereta bawah tanah itu ada lebih dari 300 ribu penemuan benda-benda arkeologi. Beberapa situs arkeologi dipajang di stasiun, sehingga dapat dilihat oleh para penumpang selama perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem metro tanpa pengemudi tersebut diresmikan pada Sabtu, 30 November 2024. Pembangunan transportasi bawah tanah sepanjang 9,6 kilometer itu dimulai sekal tahun 2002. Salah satu kendalahnya adalah penemuan banyak artefak dan reruntuhan kuno, mulai dari koin hingga bangunan utuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penemuan paling penting termasuk pasar era Bizantium, pemakaman Romawi, dan sisa-sisa jalan tersibuk di Thessaloniki dari abad ke-6, yang merupakan jalan raya komersial yang berkembang pesat.
Seperti dilansir dari laman Timeout, beberapa penemuan utama termasuk jalan raya Romawi dan situs pemakaman Yunani kuno, yang memperlambat pembangunan karena memerlukan pelestarian dan penelitian. Meskipun menghadapi berbagai tantangan ini, sistem metro kini telah dibuka, menandai tonggak sejarah bagi pembangunan perkotaan Thessaloniki.
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan proyek ini menghadapi penundaan selama bertahun-tahun karena pembatalan kontrak, sengketa real estat dan perselisihan mengenai penempatan stasiun di dekat situs arkelogi penting.
"Ini bukan hanya proyek pekerjaan umum, yang sangat penting bagi kota ini. Ini juga sebuah museum, dan mungkin unik di dunia, kita akan melewati museum bawah tanah untuk naik kereta," kata Mitsotakis, seperti dilansir dari laman Daily Mail.
Saat proses pembangunannya, stasiun-stasiun harus didesain ulang dan jalur kereta api digali lebih dalam hingga 31 meter. Hal ini untuk memastikan tidak menggangu temuan artefak tersebut. Meski sempat mendapat penolakan dari para arkelog yang khawatir terhadap potensi kerusakan sejarah, sistem metro dapat memadukan kombinasi infrastruktur modern dan unsur bersejarah.
"Ini adalah kesempatan bagi Thessaloniki untuk menjadi Roma kedua, dalam hal barang antik,' kata Melina Paisidou, salah satu arkeolog yang menemukan peninggalan di bawah tanah.
Thessaloniki merupakan kota terbesar kedua di Yunani. Sistem metro ini diperkirakan dapat mengurangi lalu lintas harian sebanyak 57 ribu mobil per hari, dan mengangkut sekitar 254 ribu penumpang setiap hari.
Meskipun skalanya sangat besar dan memakan waktu panjang, jalur metro ini pada awalnya hanya terdiri dari 13 stasiun dan menempuh jarak 10 kilometer. Perpanjangan jalur ke timur dengan lima stasiun tambahan akan dibuka pada tahun 2025. Rencananya jalur metro tersebut sampai ke barat, yang akhirnya menghubungkan ke Bandara Makedonia dalam waktu beberapa tahun lagi.
DAILY MAIIL | TIME OUT
Pilihan editor: Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan