Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Netizen Desak YouTuber Lee Jin Ho Minta Maaf Atas Kematian Kim Sae Ron

YouTuber Lee Jin Ho banjir hujatan dari netizen. Tindakan Lee dinilai telah memperburuk beban psikologis mendiang Kim Sae Ron hingga bunuh diri.

18 Februari 2025 | 17.02 WIB

Youtuber Korea Selatan, Lee Jin Ho dituding berkontribusi dalam kematian Kim Sae Ron lewat konten-kontennya. Foto: kbizoom.
Perbesar
Youtuber Korea Selatan, Lee Jin Ho dituding berkontribusi dalam kematian Kim Sae Ron lewat konten-kontennya. Foto: kbizoom.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - YouTuber sekaligus mantan jurnalis hiburan, Lee Jin Ho, menjadi sorotan setelah kematian aktris Kim Sae Ron. Publik menuntutnya agar meminta maaf kepada keluarga mendiang, menyusul tuduhan bahwa konten-konten yang ia unggah di kanal YouTube miliknya, @Behind_Master turut memperburuk kondisi mental Kim Sae Ron sebelum meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pilihan Editor: Kematian Aktris Kim Sae Ron dan Bayang-bayang Gagalnya RUU Sulli

Tudingan terhadap Konten Lee Jin Ho

Sebelumnya, pada 16 Februari 2025, Kim Sae Ron ditemukan meninggal di kediamannya di Seongsu-dong, Seoul, sekitar pukul 16.54 waktu setempat. Seorang teman yang dijadwalkan bertemu dengan mendiang adalah orang pertama yang menemukan jenazahnya, dan segera melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Setelah pemeriksaan, tim medis mengkonfirmasi penyebab kematian sebagai henti jantung, yang kemudian dinyatakan sebagai bunuh diri. Kim Sae Ron disemayamkan di Rumah Sakit Asan, Seoul, dan prosesi pemakaman dijadwalkan berlangsung pada pukul 06.20 pagi pada 19 Februari.

Menurut laporan dari EDaily, ayah Kim Sae Ron menyatakan bahwa video-video yang diunggah Lee Jin Ho menyebabkan banyak rasa sakit secara mental bagi putrinya. Ia mengungkapkan bahwa Kim menderita karena berbagai pemberitaan yang tidak hanya mengganggu privasinya, tapi juga meningkatkan tekanan sosial yang dihadapinya. Kwon Young Chan, Ketua Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Selebritas Korea, yang bertemu dengan keluarga almarhum di rumah duka pada 17 Februari, mengkritik keras tindakan Lee Jin Ho.

Pelanggaran Privasi dan Penyebaran Informasi Palsu tentang Kim Sae Ron

Kwon menjelaskan bahwa Lee Jin Ho mengunggah beberapa foto Kim Sae Ron yang diambil dengan konsep pemotretan pernikahan pada Januari lalu. Ia memberikan judul yang menyiratkan bahwa Kim Sae Ron melakukan kebohongan. Dalam video yang diunggah, Lee Jin Ho mengklaim bahwa ia mencoba menghubungi Saeron secara pribadi namun tidak berhasil. Yang lebih fatal, ia meragukan kejujuran sang aktris.

Aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron. Instagram/@ron_sae

Kwon mengecam perilaku ini sebagai invasi privasi serius, yang memperburuk keadaan mental Kim. “Ini adalah perilaku yang mempengaruhi kesehatan mental korban dengan cara yang sangat destruktif," kata Kwon. "Kita semua bisa membuat kesalahan, tapi Saeron bekerja paruh waktu untuk bertahan hidup setelah melalui masa sulit. Lee Jin Ho malah mengkritik keputusan itu, yang membuatnya semakin terpojokkan oleh komentar jahat dari YouTuber lain dan masyarakat,” ungkapnya menambahkan.

Tekanan Netizen dan Potensi Tuntutan Hukum terhadap Lee Jin Ho

Seiring beredarnya berita tersebut, netizen mulai menyerukan agar Lee Jin Ho meminta maaf secara terbuka kepada keluarga Kim Sae Ron. Video-video di Behind Master telah dihapus atau diubah statusnya menjadi pribadi di kanal YouTube Lee Jin Ho. 

Hingga Selasa, 18 Februari 2025, kanal YouTube Lee Jin Ho terus banjir hujatan dan tuntutan dari netizen Korea dan internasional. Salah satunya datang dari pengguna @****opa**de***10 yang menyatakan, “Pemburu sensasi bukanlah hakim. Tidak ada orang yang benar-benar bersih jika dicari-cari kesalahannya. Menghapus video itu bukan permintaan maaf, melainkan bentuk pelarian.

Ia juga mengingatkan tentang tanggung jawab seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya. “Jika dia seorang jurnalis, seharusnya dia paham tentang kode etik jurnalistik yang ditetapkan oleh Asosiasi Jurnalis Korea. Cara menangani situasi seperti ini jelas tidak etis dan hanya mempermalukan profesi jurnalis hiburan,” tulisnya.

Seorang netizen lain, @s***k25, juga menuntut permintaan maaf kepada keluarga Kim Sae Ron. Ia menulis, “Saya baca berita bahwa keluarga Kim Sae-ron merasa sangat terbebani karena Anda. Kalau itu benar, Anda harus bertanggung jawab.” Tuntutan serupa muncul dari berbagai pengguna lain yang merasa bahwa Lee Jin Ho harus mempertanggungjawabkan tindakannya yang disebut-sebut telah memperburuk beban mental keluarga Kim Sae Ron setelah sang aktris meninggal. Pengguna dengan akun @Sa***dapge **lja***w menambahkan, “Akun-akun jahat seperti ini harus terus kita laporkan sampai akhirnya ditutup! Kalau dibiarkan, akan terus muncul korban-korban baru, itu sudah pasti.” 

Di platform X, desakan untuk tindakan hukum terhadap Lee semakin keras. Salah satunya datang dari akun @she***mcs***py menuliskan, "Youtuber A (alias Lee Jin Ho), orang busuk seperti ini harus dibusukkan di penjara karena telah mendorong orang hingga meninggal.”

Selain kecaman langsung terhadap perilakunya, banyak juga yang mengkritisi celah hukum yang dimanfaatkan Lee untuk menghindari sanksi. Pengguna @n***s1st menulis, "Para perusak dunia maya ini sangat licik dengan kata-kata mereka. Lee Jin Ho sudah beberapa kali dihadapkan dengan upaya hukum, namun karena ia memanfaatkan zona abu-abu, sulit untuk menahannya secara hukum."

Sejumlah netizen juga menyoroti pola perilaku Lee yang kerap menargetkan selebritas perempuan, terutama yang menjadi pusat perhatian dalam video-videonya. @P***kur**i menyebutkan, "Lee Jin Ho terutama menargetkan selebriti wanita, dengan NewJeans, terutama Hanni, menjadi korban utamanya. Bahkan video terbarunya juga tentang memfitnah Hanni, yang memicu banyak komentar kebencian dan rasis. Dia telah memposting 20 video tentang NJ hanya dalam 3 bulan. Ini tingkat pelecehan yang sangat menjijikkan."

Lee Jin Ho juga diketahui memiliki rekam jejak yang buruk terkait penyebaran informasi palsu, seperti yang disebutkan oleh akun @**mb**t, “Lee Jin Ho pernah mengkritik dan memfitnah TWICE, terutama mengenai Sana (dia menghapus video tersebut dan hanya meminta maaf). Menyebarkan informasi palsu tentang G-Dragon dalam siaran langsung. Menyebarkan informasi palsu tentang penghentian kontrak Gfriend. Dia mengatakan: Para anggota tidak ingin berpartisipasi dalam aktivitas grup,” tulisnya.

EDAILY | YOUTUBE | X

Catatan redaksi:

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:

Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.

Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.

Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus