Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Virgin Galactic, perusahaan yang didirikan oleh pebisnis Inggris Richard Branson, telah membawa wisatawan pertamanya ke tepi ruang angkasa. Turis pertama itu adalah Jon Goodwin dari Newcastle, yang berkompetisi dalam kano di Olimpiade 1972 di Munich; Keisha Schahaff, 46; dan putrinya yang berusia 18 tahun Anastatia Mayers, seorang mahasiswa Universitas Aberdeen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awak VSS Unity membawa penumpang sekitar 55 mil (88 kilometer) di atas Bumi, sampai mereka mengalami gravitasi nol selama penerbangan yang berlangsung lebih dari satu jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara kemudian tentang perjalanan itu, Goodwin mengatakan itu adalah pengalaman yang benar-benar nyata dan hari paling menyenangkan dalam hidupnya.
"Hal yang paling mengesankan adalah melihat Bumi dari luar angkasa, kejernihan murni sangat mengharukan. Itu jauh lebih dramatis daripada yang saya bayangkan, akselerasinya benar-benar nyata," katanya, seperti dilansir SkyNews, Jumat, 11 Agustus 2023.
Goodwin, yang mengidap penyakit Parkinson, mengatakan dia ingin menunjukkan bahwa penyakit yang dideritanya tidak menghentikan orangn melakukan hal-hal yang tidak normal.
Pria berusia 80 tahun itu membeli tiketnya dari Virgin Galactic seharga US$200.000 atau sekitar Rp3,1 miliar pada 2005 dan merupakan orang keempat yang melakukannya.
Dia memberikan penghormatan untuk penerimaan Virgin Galactic.
"Ketika saya mendaftar, saya tidak menderita Parkinson. Ketika, sembilan tahun lalu, saya tertular penyakit itu, saya pikir itu adalah akhir dari perjalanan saya ke ruang angkasa. Mereka telah melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan tetapi mereka tidak pernah menghentikan saya melakukan apa yang ingin saya lakukan mereka membutuhkan banyak pujian untuk itu," katanya.
Sementara itu, Anastatia Mayers mengatakan dia membawa pin University of Aberdeen ke luar angkasa karena mereka mendukung saya melalui semua ini. Dia belajar fisika dan filsafat di universitas.
Dia berkata, pengalaman itu telah memberikan banyak pengalaman dan kesadaran baru. "Saya pasti merasa lebih terhubung dengan Bumi itu sendiri dan lebih termotivasi untuk menjelajah dan menjadi lebih bertualang".
Ibu dan putrinya, yang berasal dari Antigua dan Barbuda, mendapatkan tempat mereka dalam undian berhadiah. Pasangan itu adalah astronot pertama dari Karibia dan ibu serta anak perempuan pertama yang pergi ke luar angkasa.
"Saya masih di atas sana, saya belum di sini, dan sungguh menakjubkan bahwa Anda dapat mendarat dengan mulus di landasan pacu saat kembali dari luar angkasa. Sangat nyaman, itu benar-benar perjalanan terbaik yang pernah ada, dan saya ingin melakukannya lagi," kata dia.