Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Kata Pesohor Soal Dugaan Oplosan Pertamax-Pertalite dalam Kasus Korupsi Pertamina

ejumlah pesohor ikut meluapkan kemarahan mereka di media sosial untuk merespons penangkapan 7 tersangka kasus korupsi Pertamina.

26 Februari 2025 | 16.53 WIB

Deva Mahenra. Foto: Instagram.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Deva Mahenra. Foto: Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan oplosan Pertamax dengan Pertalite dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina menuai reaksi keras dari sejumlah pesohor. Musisi, komika, hingga sutradara meluapkan kekesalan mereka di media sosial, menyoroti dugaan penipuan dalam distribusi bahan bakar.

Pilihan Editor: Peringatan Darurat di Panggung Konser Kunto Aji

Sederet Pesohor Ikut Geram Kasus Korupsi Pertamina

Penyanyi Kunto Aji menanggapi kabar tersebut lewat unggahan Instagram Story pada Selasa, 25 Februari 2025. Ia mengunggah ulang berita terkait dan menulis, “Ini ngaco banget lho. Didzalimi mulu kita ini.” Di X, ia juga menulis, “Doa-doa kita ini pada auto nembus harusnya, di-dzalimi mulu.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Presenter Meisya Siregar ikut menyoroti kasus korupsi perusahaan pelat merah itu. Lewat Instagram Story pada hari yang sama, ia menulis, "Gimana mau percaya sama Danantara... BUMN-nya ajeeeee kacrutttt (kacau) semuaaah gini." Musisi Bilal Indrajaya juga merespons kasus korupsi tersebut. "Orang gila," tulisnya di Instagram Story pada Rabu, 26 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Aktor, Deva Mahenra mencuit di akun X-nya, kemarin. "Diimbau mencintai produk dalam negeri, tetapi kualitas produknya diakali. Yakali."

Sutradara Joko Anwar turut mengunggah ulang beberapa berita terkait di Instagram Story. Melalui cuitannya di X pada hari yang sama, ia juga menyindir praktik korupsi yang terjadi di Tanah Air. “Berita buruk termasuk mega korupsi di Indonesia bagi kita rakyat udah kayak minum obat. Sehari tiga kali," tulisnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dikawal memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023 di Kejaksaan Agung, Jakarta, 25 Februari 2025. Antara/Rivan Awal Lingga

Sindiran serupa juga datang dari komika dan sutradara Ernest Prakasa. "INDONESIA NIH BOS,” tulisnya singkat. Sementara itu, sutradara Yosep Anggi Noen ikut menyindir lewat unggahan video di Instagram. “Sebutkan hal-hal di Indonesia yang tidak punya potensi dikorupsi. Oke, satu… Ya lanjut… Dua… Ya lanjut… Tiga… Hmm… Empat… Oke… Lima… Ada yang bisa nyebutin lima aja? Nggak ada, kan? Emang gelap lah Indonesia ini,” ujarnya.

Sutradara Fajar Nugros juga berkomentar. "Kita beli Pertamax supaya ngga makan. Biar untuk yang membutuhkan. Malah dikasihnya Pertalite juga."

Kasus Korupsi Minyak Mentah, Pertamina Diduga Oplos Pertamax dengan Pertalite

Kejaksaan Agung telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, Subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023. Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 193,7 triliun.

Empat dari tujuh tersangka merupakan pejabat di Subholding Pertamina. Mereka adalah Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; Yoki Firnandi, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; serta Agus Purwono, Vice President Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional. Tiga tersangka lainnya berasal dari perusahaan swasta.

Kejaksaan menduga Riva Siahaan mengimpor produk kilang dengan membeli bahan bakar berstandar RON 92 atau Pertamax, padahal yang diperoleh adalah RON 90 atau Pertalite. Produk itu kemudian dilakukan blending di depo untuk menjadi RON 92, sebuah praktik yang tidak diperbolehkan. Yoki Firnandi juga diduga melakukan mark up dalam pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina International Shipping. Ia dituding menaikkan harga sebesar 13–15 persen, yang menguntungkan pihak broker swasta.

INSTAGRAM | X | JIHAN RISTIYANTI

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus