Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Wahana Ngopi in the Sky Dihentikan, Begini Pengalaman Tamu yang Pernah Naik

Ngopi in the Sky menawarkan pengalaman minum kopi dari atas ketinggian di bibir pantai Nguluran.

7 Januari 2022 | 09.59 WIB

Penampakan crane yang mengangkat Ngopi in the Sky. Dok. Istimewa
Perbesar
Penampakan crane yang mengangkat Ngopi in the Sky. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menghentikan alat operasional wahana wisata Ngopi In The Sky Teras Kaca, Pantai Nguluran, Kabupaten Gunungkidul. Wahana itu sebelumnya menjadi viral dan telah dijajal oleh banyak orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satunya adalah Slamet M, pengelola akun Youtube Cerita Gunungkidul. Ia sempat mencoba naik wahana itu pada Ahad, 2 Januari 2022 lalu dna mengaku merasa biasa saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat mobile crane mulai diangkat ke atas, mung rindik (hanya pelan), tapi tenang banget kondisinya pas udah sampai atas," kata Slamet, Kamis, 6 Januari 2022.

Mobile crane itu mengangkat para peserta hingga ketinggian 30 meter di atas tanah sehingga para peserta bisa langsung melihat lepas laut selatan. "Tapi diangkatnya bukan di atas laut, masih di atas tanah areal destinasi Teras Kaca," kata Slamet yang juga sudah menuangkan pengalamannya itu di akun Youtubenya.

"Asalkan setelah sampai atas jangan melihat ke bawah, karena ngerine pas ngumati ngisor (ngerinya hanya pas melihat bawah)," kata Slamet.

Ngopi in the Sky menawarkan pengalaman minum kopi dari atas ketinggian. Para tamu diajak menaiki sebuah gondola transparan yang diangkat menggunakan mobile crane. Dalam setiap sesi, ada 20 orang, termasuk pegawai yang bisa naik wahana itu.

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji mengatakan penghentian wahana itu setelah dilakukan evaluasi terhadap keamanannya. Terutama pertimbangan karena fungsi mobile crane diperuntukkan untuk mengangkut barang. "Bukan untuk mengangkut manusia," kata dia.

Meski sebelumnya pihak pengelola Ngopi in the Sky menyatakan tali pengikat dari crane itu mampu mengangkat lebih dari 100 ton, sedangkan beban yang diberikan untuk gondola tersebut hanya berkisar 5 ton atau 20 pengunjung sekali angkat, Pemda DIY tak mau ambil risiko. "Keamanan tetap menjadi poin utama yang harus dipatuhi semua pelaku usaha jasa wisata, dan dibuktikan dengan terbitnya izin pemerintah," kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus