Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengomentari destinasi wisata Ngopi in The Sky di Yogyakarta yang baru-baru ini ditutup oleh pemerintah setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Ngopi in The Sky, pengunjung dapat menikmati kopi dan hidangan lain dari ketinggian dengan menaiki gondola yang digantung menggunakan mobil crane. Pemerintah DI Yogyakarta kemudian menghentikan operasional kafe tersebut dengan alasan keamanan dan belum mengantongi izin operasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil penelaahan sementara dari tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3, masih perlu perbaikan," kata Sandiaga dalam diskusi "Netes Business Incubation: Pengembangan SDM dan Peluang Percepatan Ekonomi Era Metaverse" di Cafe Netes, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 14 Januari 2022. "Kami mendukung penuh agar mereka mengutamakan keselamatan dan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability)."
Setelah pengelola kafe Ngopi in The Sky memenuhi aspek keamanan dan keselamatan, memiliki sertifikasi CHSE, dan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, menurut Sandiaga, maka destinasi wisata tersebut dapat beroperasi kembali. "Kementerian Pariwisata akan berkoordinasi, memfasilitasi semua yang diperukan. Jika ini semua (syarat) terpenuhi, mudah-mudahan bisa beroperasi," ujar Sandiaga Uno.Penampakan crane yang mengangkat Ngopi in the Sky. Dok. Istimewa
Dalam kesempatan berbeda, Sandiaga Uno mendorong agar anak muda lebih kreatif dalam menggerakkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Caranya, gali keunikan daerah masing-masing supaya bisa bersaing di ranah internasional. Saat ini Indonesia berada di urutan ketiga dunia, setelah Amerika dan Korea Selatan, dalam sektor ekonomi kreatif. Pendapatan di bidang ini mencapai Rp 1.200 triliun.
Tiga sub-sektor yang berkontribusi pada bidang tersebut adalah kuliner sebesar 41,5 persen, fashion (17,7 persen), dan kriya atau kerajinan tangan (15 persen). "Ekonomi kreatif juga berperan menciptakan lapangan kerja dengan ide-ide inovatif dan kreatif," ujarnya.
Baca juga:
Wahana Ngopi in the Sky Dihentikan, Begini Pengalaman Tamu yang Pernah Naik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.