Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Riak gelombang menampar badan kapal cepat yang saya tumpangi dari pelabuhan Pertamina di Kota Sorong, Papua Barat. Angin dan gelombang pagi itu cukup kuat. Seperti sedang offroad dengan kapal cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini perjalanan terjauh yang saya lakukan di masa pandemi Covid-19. Hampir dua tahun kawasan wisata di Kabupaten Raja Ampat tertutup buat wisatawan. Dan baru dua bulan ini beberapa destinasi wisata kembali buka, setelah pemerintah daerah menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM ke level 2. Tujuan saya kali ini adalah Bukit Pianemo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain keindahan bawah laut, Kabupaten Raja Ampat juga memiliki gugusan bukit karst yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Bukit Pianemo. Terletak di Groot Fam, Saukabu, Kepulauan Waigeo Barat, Bukit Pianemo menawarkan keindahan yang luar biasa. Butuh waktu dua jam menggunakan kapal cepat dari Kota Sorong untuk sampai ke tempat ini.
Dermaga kapal cepat di Geosite Pianemo, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar
Pianemo dikenal juga dengan sebutan miniatur Wayag. Wayag adalah salah satu gugusan pulau karst di Raja Ampat, yang terletak di pulau besar Waigeo.
Kapal cepat yang saya tumpangi menurunkan kecepatan. Gugusan bukit karst menjulang menyambut kedatangan kami. Sebuah tulisan besar terpapampang di salah satu bukit, Geosite Pianemo. Kapal bersandar di dermaga, para pedagang lokal menyambut ramah.
Tak mudah mencapai puncak Bukit Pianemo. Perlu menapaki 320 anak tangga atau sekitar 20-30 menit untuk mencapai puncak.
Tapi Anda tak perlu khawatir. Jika lelah, ada banyak titik pemberhentian untuk beristirahat di sepanjang jalur pendakian. Jangan juga memaksakan untuk berjalan cepat. Berjalanlah perlahan. Toh puncak Bukit Pianemo tak akan ke mana.
Wisatawan menaiki tangga di jalur pendakian Bukit Pianemo, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar
Sampai di puncak bukit, pemandangan gugusan pulau karst memanjakan mata. Air laut yang jernih berwarna hijau seakan melambai-lambai mengajak kita bermain. Semua letih selama perjalanan terbayarkan dengan pemandangan ini.
Jangan pula terburu-buru turun. Nikmati dulu pemandangan indah karunia Tuhan. Ambil foto terbaik berlatar gugusan pulau Pianemo. Setelah puas, barulah turun.
Di dermaga, ada pedagang lokal yang menawarkan kelapa muda. Ini akan membantu supaya tubuh kembali segar. Jangan pula terlalu pelit berbelanja, bantu perekonomian lokal yang "puasa" selama pandemi melanda.
Baca juga:
Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.