Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisatawan Kembali Dapat Menyaksikan Langsung Perayaan Waisak di Borobudur

Peringatan Waisak tahun ini bisa digelar penuh di Candi Borobudur seiring meredanya kasus Covid-19.

15 Mei 2022 | 08.00 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan altar puja bakti perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022 di pelataran kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu, 14 Mei 2022. Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE/2022 kembali diselenggarakan di Candi Borobudur setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 dengan menerapkan pembatasan hanya sebanyak 1.200 peserta. ANTARA/Anis Efizudin
Perbesar
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan altar puja bakti perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022 di pelataran kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu, 14 Mei 2022. Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE/2022 kembali diselenggarakan di Candi Borobudur setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 dengan menerapkan pembatasan hanya sebanyak 1.200 peserta. ANTARA/Anis Efizudin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO,Yogyakarta - Ritual peringatan Waisak pada Senin, 16 Mei 2022 akan kembali diadakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Direktur Utama PT Taman Wisata Candi atau PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan, ini adalah kali pertama ritual bisa berlangsung secara aktual sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Peringatan Hari Raya Waisak tahun ini bisa digelar penuh seiring meredanya kasus Covid-19," kata Edy pada Sabtu, 14 Mei 2022. Dia memperkirakan sekitar 2.000 umat Buddha akan memadati kawasan Candi Borobudur untuk mengikuti prosesi Waisak dari siang hingga petang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam seremoni peringatan Hari Raya Waisak tersebut, Edy melanjutkan, wisatawan dapat melihat dari dekat seperti apa ritual yang dilakukan para pemuka agama Buddha tanpa khawatir mengganggu jalannya perayaan. Salah satu prosesi Waisak adalah perjalanan umat Buddha dari Candi Mendut ke pelataran Candi Borobudur.

"Kami sudah memisahkan jalur wisatawan dan umat yang menjalankan prosesi Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur hingga ke dalam Borobudur," kata Edy Setijono, Wisatawan yang akan datang melihat ritual di Hari Raya Waisak tetap boleh mengikuti sesuai waktu operasional Candi Borobudur, yakni mulai pukul 06.00 sampai 18.00 WIB.

Sejumlah lampion berterbangan di sekitar Candi Borobudur saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 19 Mei 2019. Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Hanya saja, untuk peringatan Hari Raya Waisak pada malam hari, wisatawan tidak bisa mengikuti karena Borobudur sudah tutup. Yang boleh masuk hanya umat Buddha yang mengikuti ritual saja. "Borobudur merupakan objek vital yang harus dijaka keamanannya," ujarnya seraya berharap momentum libur panjang di akhir pekan ini dan libur Waisak mampu menggairahkan pariwisata.

Sebagaimana saat libur lebaran kemarin, Edi Setijono melanjutkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur bisa mencapai 27 ribu orang sehari. Seusai libur lebaran, jumlah kunjungan turun menjadi sekitar 10 ribuan wisatawan. "Namun bagi kami, angka itu masih terbilang stabil," katanya.

Sejumlah umat Budha mengikuti kirab saat prosesi kirab Waisak 2563 BE/2019 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 18 Mei 2019. Prosesi kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur yang diikuti oleh ribuan umat Budha itu menjadi rangkaian puncak peringatan Tri Suci Waisak 2019. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Selama libur lebaran, sekitar 3.600-an pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di kawasan Borobudur kembali menggeliat. Rantai kerja UMKM, mulai proses produksi sampai pemasaran, semua berjalan demi memenuhi kebutuhan wisatawan. "Kami bersyukur, sekarang semua UMKM sudah mulai aktif," ucapnya.

Yang penting, menurut Edy Setijono, semua pihak menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi lengkap. "Kami berharap dengan situasi saat ini, maka status pandemi bisa turun menjadi endemi," kata dia. "Jangan sampai kasus Covid-19 melonjak lagi karena dampaknya amat besar bagi pelaku usaha pariwisata."

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus